Apa itu cyber attack? Pernahkah Anda mendengar istilah cyber attack? Sederhananya, cyber attack atau serangan siber merupakan tindakan kriminal yang dilakukan di dalam dunia digital.
Kita saat ini hidup di era teknologi yang semakin canggih. Salah satu teknologi yang sering digunakan bahkan dalam kehidupan sehari-hari adalah internet.
Anda tentu memanfaatkan internet setiap harinya untuk berbagai macam kebutuhan seperti menggunakan aplikasi untuk bertukar pesan, media sosial, email, hingga menonton video secara online. Di balik segala keuntungan yang dirasakan melalui kehadiran internet, Anda perlu lebih berhati-hati terhadap segala jenis ancaman dan tindak kejahatan yang dapat terjadi.
Cyber attack dapat menyerang siapa pun, baik individu maupun organisasi tertentu. Para oknum di balik penyerangan cyber attack ingin mendapatkan keuntungan dengan cara yang salah.
Seperti apa bentuk serangan internet yang dapat terjadi? Lalu, bagaimana cara mengatasi cyber attack khususnya untuk para pelaku bisnis? Anda dapat langsung menyimak informasi lengkapnya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Cyber Attack?
Cyber attack merupakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh para
hacker dengan tujuan untuk merusak jaringan atau sistem komputer. Selain menimbulkan berbagai kerusakan,
cyber attack biasanya juga dilakukan untuk mencuri data penting yang tersimpan di dalam
database cloud.
Mengapa Anda harus Mewaspadai Cyber Attack?
Untuk bisnis kecil, serangan siber tampaknya masih belum menjadi prioritas utama. Kebanyakan dari bisnis kecil berpikir bahwa bisnis mereka masih tidak memiliki apa-apa yang membuatnya dapat menjadi target dari serangan siber.
Faktanya, perusahaan kecil adalah salah satu target serangan siber yang paling umum. Hal ini tentu saja karena bisnis kecil itu sendiri tidak memiliki perlindungan yang memadai atau bahkan tidak memiliki perlindungan sama sekali.
Menurut beberapa studi, total biaya akibat serangan siber di tahun 2022 sendiri berkisar di angka 4 juta dolar atau 60 triliun rupiah dengan rata-rata 25 ribu dolar atau setara 380 juta rupiah per serangannya.
Angka ini berasal dari kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan atau bisnis itu sendiri. Apa saja kerugian akibat cyber attack? Berikut adalah penjelasannya:
1. Bisnis yang Terhambat
Serangan siber dapat menghambat kegiatan bisnis Anda. Misalnya, bisa saja data-data Anda terkena serangan ransomware yang membuat Anda tidak bisa mengakses dokumen-dokumen penting.
Lalu, jika Anda berjualan melalui website, ada kemungkinan website Anda akan lumpuh dan pelanggan tidak akan bisa melakukan transaksi seperti biasanya. Hal ini tentunya akan berujung pada kurangnya pemasukan bisnis Anda.
2. Kehilangan Kepercayaan Pelanggan
Ketika berita tentang sistem jaringan Anda yang lumpuh terdengar oleh pelanggan, besar kemungkinan mereka akan mulai tidak percaya dengan bisnis Anda. Hal ini karena pelanggan tentu tidak ingin bertransaksi di tempat yang memiliki sistem yang rentan karena bisa saja data mereka bocor akibat serangan siber pada sistem Anda.
3. Kebocoran Data
Salah satu ancaman terbesar dari serangan siber pada bisnis adalah kebocoran data. Tidak hanya terkait data pelanggan, data perusahaan Anda juga berada dalam ancaman. Kebocoran kedua data tersebut tentu dapat berdampak besar pada image perusahaan yang kemudian dapat berdampak pada keuangan perusahaan, bisa dari berkurangnya transaksi atau bocornya strategi bisnis Anda pada kompetitor.
Kerugian-kerugian finansial yang akan perusahaan Anda tanggung dapat melumpuhkan aktivitas bisnis Anda dalam waktu yang lama atau bahkan selamanya. Oleh karena itu, penting bagi bisnis Anda, baik kecil atau besar, untuk memperhatikan keamanan siber.
Biaya untuk menggunakan
layanan keamanan siber sendiri umumnya akan jauh lebih rendah daripada biaya kerugian yang harus Anda tanggung jika bisnis Anda menjadi korban serangan siber.
Apa Saja Motif Umum Cyber attack?
Setiap tindak kejahatan pasti disertai dengan alasan atau motif, begitu pun
cyber attack. Mengapa para
hacker melakukan serangan
cyber? Apa motif yang mereka miliki?
Berikut ini, ada setidaknya 3 motif umum yang dimiliki oleh
hacker dalam melakukan
cyber attack.
1. Mencuri Dokumen Penting
Motif pertama dan yang paling umum di dalam kejahatan
cyber adalah pencurian dokumen penting. Para
hacker akan mencari celah untuk dapat masuk ke dalam suatu sistem dan akhirnya mengambil dokumen penting yang dapat bermanfaat bagi mereka.
2. Melakukan Pencemaran Nama Baik
Tingkat persaingan di dalam dunia bisnis sangatlah ketat. Tidak heran apabila ada pelaku bisnis yang akhirnya melakukan kecurangan atau bermain kotor dengan cara menjatuhkan kompetitornya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merusak reputasi atau melakukan pencemaran nama baik perusahaan kompetitor yaitu dengan melakukan
cyber attack. Apabila reputasi suatu perusahaan sudah rusak, maka kerugian yang diterima sangatlah besar.
3. Mengambil Keuntungan dalam Bentuk Nominal yang Besar
Motif terakhir yang cukup sering ditemukan dalam sejumlah kasus
cyber attack di perusahaan besar adalah untuk mengambil keuntungan dalam bentuk nominal yang besar. Setelah melakukan serangan, biasanya pelaku
cyber attack ada yang sengaja melakukan penguncian sistem dan meminta sejumlah uang jika sistem tersebut ingin kembali dibuka.
Selain dengan cara tersebut, para pelaku
cyber attack juga dapat mengambil keuntungan dari melakukan penjualan informasi. Data yang telah dicuri dapat dijual kepada berbagai pihak yang menginginkannya. Data tersebut tentu akan dibayar dengan harga yang tinggi.
Apa Saja Jenis Cyber Attack?
Di dalam bisnis, ada berbagai jenis serangan
cyber attack yang umum terjadi dan penting untuk Anda ketahui.
1. Malware
Jenis
cyber attack pertama yang sering terjadi di dalam dunia bisnis adalah
malware. Kata ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga Anda, bukan?
Malware merupakan virus yang dikirim ke dalam komputer atau sistem. Virus ini dapat menghilangkan dokumen penting yang tersimpan di dalam
database atau bahkan dicuri.
Serangan
malware dapat terjadi apabila Anda mengakses situs yang tidak aman. Setiap
website yang memiliki tanda “
not secure” pada bagian atasnya berarti belum diperkuat sistem keamanan yang baik sehingga hal ini dapat menjadi kesempatan bagi para pelaku
cyber attack untuk menyebarkan virus
malware.
SQL merupakan singkatan dari
Structured Query Language. SQL ini termasuk ke dalam bahasa pemrograman yang ditujukan untuk segala kebutuhan yang berkaitan dengan
database.
Pemrograman SQL dengan sistem keamanan yang lemah atau penggunaan bahasa program yang kurang baik dapat menjadi sasaran empuk para pelaku
cyber attack untuk melancarkan serangan SQL
Injection.
Hacker dapat melakukan manipulasi
database melalui serangan ini.
3. Distributed Denial of Service (DDoS)
DDoS atau Distributed Denial of Service merupakan serangan
cyber yang sering dialami oleh para pemilik
website bisnis. Serangan ini mampu memperlambat kecepatan suatu
website sehingga pengunjungnya akan langsung meninggalkan
website tersebut.
Bagaimana cara kerja DDoS hingga dapat memperlambat kecepatan
website? Cara kerjanya cukup mudah.
Website akan dikunjungi oleh banyak
user palsu sehingga
traffic-nya akan mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Ketika
traffic suatu
website terlalu tinggi bahkan melebihi kapasitas servernya, maka hal ini dapat menyebabkan kecepatan
website lambat.
4. Phishing
Anda mungkin sering mendengar istilah
phishing dalam kasus penipuan uang melalui telepon yang sering disebut dengan
voice phishing. Lain halnya di dalam dunia bisnis, kejahatan
phising yang terjadi termasuk ke dalam
cyber attack di mana pelakunya dapat melakukan pencurian data melalui jenis serangan ini.
Phishing dilakukan oleh para
hacker dengan mengirimkan
email yang di dalamnya terdiri dari sebuah atau beberapa tautan. Ketika tautan tersebut dibuka, maka
hacker dapat masuk ke dalam sistem dan melakukan pencurian data.
5. Spoofing
Mirip dengan
phishing,
spoofing juga termasuk ke dalam tindak kejahatan
cyber attack yang berkedok penipuan. Pelaku
cyber attack akan melakukan penyamaran sebagai pihak berwenang atau pihak lainnya yang bergerak di bawah pemerintahan langsung, kemudian menjalankan aksinya untuk masuk ke dalam sistem.
Bagaimana Cara Mengatasi Cyber Attack pada Bisnis Anda?
Maraknya kasus
cyber attack membuat Anda sebagai seorang pebisnis harus lebih berhati-hati dalam melindungi data perusahaan. Jangan sampai sistem Anda diserang dan seluruh data penting perusahaan dicuri.
Untuk mengatasi
cyber attack, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, yaitu:
1. Memasang Cyber Protection
Hindari terjadinya serangan virus atau
malware ke dalam sistem perusahaan Anda dengan pemasangan
Cyber Protection.
Cyber Protection merupakan salah satu produk keamanan dari Cloudmatika yang dapat membantu memberikan proteksi lebih terhadap sistem perusahaan Anda.
Produk kami ini memiliki fitur
backup dan
recovery data juga untuk memudahkan Anda dalam mencadangkan data perusahaan Anda. Selain itu, dari segi biaya, Anda dapat menghemat pengeluaran untuk ruang penyimpanan
backup secara signifikan dengan penggunaan
cloud.
2. Menggunakan Disaster Recovery
Cara terakhir untuk mencegah terjadinya cyber attack adalah dengan melakukan pemulihan bencana. Anda dapat menggunakan disaster recovery untuk menghentikan kerusakan yang telah terjadi.
Disaster Recovery dapat membantu Anda untuk merestorasi data yang telah hilang. Kabar baiknya, Anda juga tetap dapat melanjutkan kegiatan operasional secara penuh, bersamaan dengan dijalankannya proses disaster recovery. Selain itu, disaster recovery juga dapat membantu Anda untuk mencegah terjadinya infeksi ulang pada infrastruktur cloud di perusahaan.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai layanan ini? Hubungi Cloudmatika sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.
