Dengan berkembangnya dunia cyber, Anda harus mengetahui apa itu zero day attack agar tidak panik ketika hal tersebut terjadi. Mari simak penjelasan lengkapnya!
By Cloudmatika 30 June, 2022
Dengan berkembangnya dunia cyber, Anda harus mengetahui apa itu zero day attack agar tidak panik ketika hal tersebut terjadi. Mari simak penjelasan lengkapnya!
Anda harus mengetahui apa itu zero day attack agar tidak panik ketika hal tersebut terjadi seiringan dengan berkembangnya dunia cyber. Zero day attack adalah suatu jenis serangan cyber yang menargetkan lubang keamanan pada sebuah website.
Lantas, apa itu zero day attack? Bagaimana cara mencegah serangan cyber yang satu ini? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini agar Anda tidak panik ketika terkena serangan ini.
Zero day attack merupakan sebuah serangan cyber yang dilakukan dengan cara memanfaatkan lubang keamanan pada sebuah website. Nama zero day sendiri berarti sang pengembang tidak memiliki waktu sama sekali untuk mengatasinya karena biasanya serangan ini dilakukan tanpa sepengetahuannya.
Sebuah website yang baru saja dirilis, atau bahkan masih dikembangkan, biasanya akan memiliki beberapa celah atau bug yang masih dipelajari dan pengembang belum membuat perbaikan atau patch terhadap celah tersebut. ‘Lubang’ tersebut yang akan dimanfaatkan dalam zero day attack ini.
Dalam beberapa kasus, zero day attack ini biasanya terjadi karena dua kemungkinan. Pertama, pengembang sedang menelusuri apa saja kekurangan atau bug yang ada dari sebuah website. Kedua, pengembang tidak mengetahui adanya celah keamanan pada website.
Baca Juga: Cek Keamanan Website dengan Alat-Alat Berikut Ini
Biasanya, kasus zero day attack dilakukan oleh hacker yang ingin mendapatkan uang atau perhatian dan ingin memamerkan keahliannya. Selain itu, mata-mata dari sebuah perusahaan juga terkadang menjadi dalang di balik zero day attack ini karena ingin mendapatkan informasi dari kompetitor. Lebih dari itu, sebuah negara juga dapat melancarkan zero day attack untuk menyerang infrastruktur keamanan cyber milik negara lain.
Zero day attack biasanya terjadi ketika hacker menemukan lubang pada sistem keamanan sebuah website. Kesempatan tersebut biasanya digunakan hacker untuk melepaskan malware bahkan sebelum pengembang memiliki waktu untuk membuat perbaikan pada sistem keamanan tersebut.
Biasanya, hasil dari zero day attack ini adalah dicurinya data-data yang berupa identitas atau informasi lainnya yang ada pada website tersebut. Nantinya, data-data yang dicuri akan dijual kepada pihak lain yang membutuhkannya dan biasanya akan disalahgunakan untuk kepentingan mereka sendiri.
Baca Juga: Kenali 4 Cara Membackup Data Dengan Benar Agar Data Anda Aman
Berikut ini adalah beberapa contoh zero day attack yang terjadi pada website besar dalam beberapa waktu terakhir:
Pada tahun 2021, Google Chrome pernah mengalami zero day attack. Serangan ini menyebabkan Chrome mengalami bug pada mesin JavaScript V8 sehingga mereka pada akhirnya melakukan beberapa pembaruan.
Contoh serangan zero day attack juga terjadi pada Zoom pada tahun 2020. Saat itu, serangan yang terjadi berasal dari pengguna yang menggunakan Zoom versi lama. Hal ini mengakibatkan hacker dapat mengakses komputer pengguna dari jarak jauh, bahkan dapat mengakses seluruh berkas yang ada jika pengguna adalah administrator.
Pada tahun 2020 juga terjadi dua rangkaian zero day attack yang terjadi pada Apple iOS. Sama seperti Zoom, serangan ini mengakibatkan hacker dapat mengakses smartphone dari pengguna Apple iOS dari jarak jauh.
Pada tahun 2019, beberapa lembaga pemerintahan di Eropa Timur mendapatkan zero day attack yang berasal dari local escalation privileges yang merupakan bagian rentan dari Microsoft Windows. Serangan tersebut dilakukan untuk menjalankan kode arbitrer, menginstal aplikasi, serta melihat dan mengubah data pada aplikasi yang disusupi.
Setelah serangan tersebut diidentifikasi, hasilnya dilaporkan langsung ke Microsoft Security Response Center. Setelah itu, sebuah patch pun dikembangkan dan diluncurkan agar serangan yang sama tidak akan terjadi lagi.
Pada tahun 2017, Microsoft Word digunakan untuk meluncurkan zero day attack yang mengakibatkan hacker dapat mengakses rekening bank pribadi dari pengguna. Korban dari serangan ini adalah orang-orang yang tanpa sadar mengakses sebuah berkas dokumen Microsoft Word yang berbahaya.
Berkas dokumen berbahaya tersebut berisi prompt “load remote content” yang menunjukkan jendela pop-up di mana pengguna diminta memberikan akses eksternal dari program lain. Ketika korban mengklik “ya” pada jendela pop-up tersebut, sebuah malware yang dapat menangkap informasi perbankan korban akan terpasang pada perangkat mereka.
Untuk mencegah terjadinya zero day attack, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti penetration testing, penggunaan firewall, dan penggunaan aplikasi keamanan. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Penetration testing adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk mencari kelemahan dalam sistem keamanan website. Hal tersebut perlu dilakukan agar pengembang dapat segera menemukan bug dan dapat melakukan patch secepat mungkin. Jadi, zero day attack tidak akan dapat diluncurkan.
Web Application Firewall (WAF) dapat melindungi Anda dari berbagai jenis serangan cyber selama 24 jam tanpa henti. Setiap lalu lintas yang terjadi di dalam sistem akan diperiksa oleh WAF. Jika ada lalu lintas yang memiliki indikasi sebagai ancaman, WAF akan menolak aksesnya.
Jika Anda tertarik menggunakan Web Application Firewall (WAF) untuk mencegah terjadinya zero day attack, Anda dapat menggunakan Waffle dari Cloudmatika. Waffle merupakan Web Application Firewall (WAF) yang berbasis cloud dan dapat memblokir berbagai serangan web secara akurat dan cepat dengan logic berbasis teknologi analysis detection.
Selain menggunakan cara di atas, Anda juga dapat mencegah terjadinya zero day attack dengan menggunakan aplikasi keamanan yang memiliki fitur atau kemampuan perlindungan antimalware dan vulnerability scanning. Kedua hal tersebut sangat penting untuk melindungi perangkat Anda dari serangan cyber.
Perlindungan antimalware merupakan fitur yang mendeteksi dan menghapus ancaman malware seperti virus, worm, trojan, spyware, ransomware, adware, dan lain sebagainya. Sedangkan vulnerability scanning adalah fitur yang mencari kerentanan atau kelemahan dalam suatu sistem.
Untuk mencegah terjadinya zero day attack menggunakan aplikasi keamanan, Anda dapat menggunakan Cyber Protection dari Cloudmatika. Cloudmatika Cyber Protection adalah solusi keamanan cyber dan backup yang dapat diintegrasikan dengan sistem Anda, sehingga dapat meningkatkan perlindungan data dari serangan di dunia maya.
Jika Anda tertarik untuk menggunakan Waffle atau Cyber Protection dari Cloudmatika, Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut dengan menghubungi kami di sini. Semoga informasi mengenai apa itu zero day attack yang kami sampaikan dapat membantu Anda.