Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), fokus pada keamanan email adalah hal yang tak terhindarkan untuk melindungi aset informasi yang mereka miliki.
Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tantangan dan solusi keamanan email yang dihadapi perusahaan. Dalam konteks ini, "keamanan email" merujuk pada teknologi yang bertujuan melindungi aset informasi dari ancaman yang timbul dari penggunaan email, serta memastikan pertukaran email berjalan dengan aman.
Kami akan menyajikan pendekatan terbaik hingga tahun 2025, termasuk teknologi terkini yang dibutuhkan di era Zero Trust Security, studi kasus implementasi nyata, dan poin-poin penting untuk mencapai keberhasilan implementasi. Jika Anda merasa khawatir tentang keamanan email atau sedang mempertimbangkan untuk menerapkan suatu tindakan, artikel ini akan sangat bermanfaat bagi Anda.
Mengapa Email Security (Keamanan Email) Sangat Penting Saat Ini?
Dalam beberapa tahun terakhir, "keamanan email" telah menjadi tantangan manajemen yang mendesak bagi perusahaan. Latar belakang dari fenomena ini adalah peningkatan drastis penipuan phishing dan
Business Email Compromise (BEC), munculnya kerentanan baru akibat perubahan cara kerja, serta pengetatan regulasi hukum. Selain itu, metode "PPAP" (mengirimkan file terenkripsi via email, lalu mengirimkan password secara terpisah) yang telah banyak digunakan oleh berbagai organisasi, kini juga terindikasi memiliki risiko kebocoran informasi dan infeksi malware.
Peningkatan Pesat Penipuan Phishing dan Penipuan Email Bisnis
Salah satu ancaman siber yang semakin mengkhawatirkan secara global adalah penipuan phishing dan Business Email Compromise (BEC). Data terbaru dari Badan Kepolisian Nasional Jepang (2024) menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah insiden dan kerugian akibat serangan ini. Kasus phishing meningkat hingga 1,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kerugian finansial yang ikut melonjak tajam.
Yang lebih meresahkan, serangan BEC kini menargetkan perusahaan dengan menyamar sebagai rekan bisnis atau pimpinan perusahaan melalui email palsu. Dalam beberapa kasus, hanya satu email BEC saja bisa menyebabkan kerugian hingga puluhan juta Yen karena instruksi transfer dana palsu atau pemalsuan faktur yang tidak terdeteksi.
Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari berbagai institusi keamanan siber dan perbankan nasional, serangan phishing dan BEC semakin marak terjadi, terutama sejak meningkatnya penggunaan email dan transaksi digital paska -pandemi. Beberapa perusahaan di Indonesia bahkan telah menjadi korban, mengalami kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah akibat transfer dana ke rekening yang salah akibat email palsu yang tampak meyakinkan.
Kasus Business Email Compromise di Indonesia seringkali melibatkan:
-
Pemalsuan invoice atau dokumen keuangan dari vendor/reseller.
-
Email yang mengaku sebagai direktur keuangan atau CEO, meminta pengalihan pembayaran.
-
Akun email perusahaan yang dibajak, lalu digunakan untuk menipu rekanan bisnis.
Sayangnya, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum memiliki sistem perlindungan email dan otentikasi berlapis, apalagi solusi Disaster Recovery atau Backup Email yang dapat membantu memulihkan data komunikasi penting setelah serangan.
Melihat kondisi ini, jelas bahwa perlindungan terhadap serangan phishing dan BEC harus menjadi prioritas utama bagi semua bisnis di Indonesia, tidak hanya perusahaan besar, tetapi juga UMKM dan startup. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain.
-
Implementasi Email Security Gateway atau solusi anti-phishing berbasis AI.
-
Pelatihan internal karyawan untuk mengenali ciri-ciri email palsu.
-
Aktivasi multi-factor authentication (MFA) pada semua akun email bisnis.
-
Gunakan layanan Backup Email & Disaster Recovery agar komunikasi tidak hilang dan bisa dipulihkan pasca-serangan.
Meningkatnya Penggunaan Cloud dan WFH Memperlihatkan Kerentanan Sistem
Selain itu, pesatnya adopsi kerja jarak jauh (WFH) dan layanan cloud juga meningkatkan kekhawatiran keamanan. Dalam lingkungan remote, keamanan berbasis batas (perimeter security) seperti yang ada di jaringan internal perusahaan tidak lagi efektif. Situasi ini semakin bergantung pada perangkat individu karyawan dan pengaturan jaringan mereka. Selain itu, dengan meluasnya penggunaan cloud, risiko yang terkait dengan akses dari perangkat pribadi (BYOD - Bring Your Own Device) menjadi semakin nyata.
Lonjakan Serangan Siber Tertarget Melalui Email
Serangan bertarget yang berawal dari email terus berlanjut. Dalam laporan "10 Ancaman Keamanan Informasi Teratas 2024" yang dirilis oleh IPA (Information-technology Promotion Agency), "Pencurian Informasi Rahasia melalui Serangan Bertarget" menempati posisi ke-4 sebagai ancaman bagi organisasi. Analisis menunjukkan bahwa sebagian besar serangan ini menggunakan email sebagai titik masuk awal. Taktik untuk membuat pengguna mengklik lampiran atau tautan dalam email bisnis masih sangat efektif, dan keterlambatan dalam mengambil tindakan pencegahan bisa berakibat fatal.
Pengaruh Pedoman dan Peraturan Perundang-undangan (seperti Revisi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi)
Selain itu, pengetatan regulasi dan pedoman hukum juga mendesak perusahaan untuk segera bertindak. Contohnya, revisi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pada tahun 2022 memperkuat kewajiban pelaporan untuk penanganan informasi berisiko tinggi kebocoran. Ini mewajibkan laporan cepat dan pemberitahuan kepada individu yang bersangkutan jika terjadi insiden kebocoran tertentu. Akibatnya, bahkan kesalahan pengiriman email pun, jika isinya mengandung data pribadi, akan semakin besar kemungkinannya untuk dimintai pertanggungjawaban secara hukum.
Dalam standar JIS Q 15001, yang merupakan standar untuk sistem Privasi Mark (sebuah sertifikasi yang diberikan kepada bisnis di Jepang yang secara efektif mengelola dan melindungi informasi pribadi), pencegahan kesalahan pengiriman dan penerapan enkripsi juga sangat direkomendasikan. Sistem Privasi Mark ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki kerangka kerja yang kuat untuk melindungi data pribadi pelanggannya, membangun kepercayaan, dan mematuhi regulasi yang ketat. Dengan mematuhi standar ini, perusahaan tidak hanya menghindari sanksi hukum tetapi juga memperkuat reputasi dan kepercayaan pelanggan.
Menanggapi situasi ini, banyak perusahaan mulai beralih dari model keamanan berbasis batas (perimeter defense) konvensional ke model keamanan Zero Trust, serta mendesain ulang keamanan email mereka. Sikap untuk tidak lagi memandang email hanya sebagai alat kerja biasa, melainkan sebagai "pintu masuk" paling berbahaya yang harus dilindungi secara strategis, akan menjadi semakin penting di masa depan.

Tiga Hal yang Wajib Dijaga dalam Keamanan Email
Keamanan email adalah elemen tak terpisahkan untuk melindungi aset informasi perusahaan. Secara khusus, dengan berfokus pada tiga poin berikut, Anda bisa membangun postur keamanan yang jauh lebih kuat.
Otentikasi dan Verifikasi Keaslian Pengirim
Untuk mencegah penipuan penyamaran identitas (email spoofing), diperlukan sistem yang dapat memverifikasi keaslian pengirim email.
-
SPF (Sender Policy Framework) memverifikasi apakah alamat IP pengirim itu sah.
-
DKIM (DomainKeys Identified Mail) menambahkan tanda tangan digital pada email untuk mencegah pemalsuan atau perubahan konten.
-
DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance) memungkinkan penerima untuk menentukan kebijakan penanganan email berdasarkan hasil verifikasi SPF dan DKIM.
Selain itu, dengan menerapkan BIMI (Brand Indicators for Message Identification), logo merek perusahaan dapat ditampilkan pada email yang sudah terotentikasi, sehingga penerima dapat secara visual mengonfirmasi keaslian email tersebut.
Memastikan Keamanan Konten
Konten email itu sendiri juga memerlukan perhatian khusus. Penipuan phishing dan lampiran malware memanfaatkan kelalaian penerima untuk mencuri informasi. Penting sekali untuk mencegah ancaman ini sejak awal dengan memanfaatkan fungsi antivirus dan pemfilteran spam.
Selain itu, enkripsi isi email dan lampirannya dapat mengurangi risiko kebocoran informasi selama komunikasi. Lebih jauh lagi, dengan mengimplementasikan fungsi DLP (Data Loss Prevention), Anda bisa mencegah kebocoran informasi rahasia dan berkontribusi pada kepatuhan regulasi.
Pencegahan Kesalahan Pengiriman, Penyamaran Identitas, dan Penipuan Internal
Kesalahan manusia dan penipuan internal juga merupakan faktor besar penyebab kebocoran informasi. Sebagai langkah pencegahan kesalahan pengiriman, fitur konfirmasi sebelum mengirim dan implementasi alur persetujuan dari atasan sangatlah efektif. Selain itu, untuk mencegah penipuan internal, pengelolaan hak akses yang tepat dan pemantauan log menjadi sangat penting. Dengan menggabungkan langkah-langkah ini, Anda bisa meningkatkan tingkat keamanan seluruh organisasi.
Dengan menerapkan tindakan keamanan email yang komprehensif berdasarkan poin-poin ini, perusahaan dapat melindungi aset informasinya dan mewujudkan komunikasi yang andal.

Ancaman Utama dan Pola Serangan
Email memang jadi alat komunikasi utama dalam bisnis, tapi di sisi lain, ia juga menjadi jalur utama masuknya serangan siber. Di bawah ini, kita akan bahas ancaman dan pola serangan utama yang terjadi melalui email.
Salah satu kasus yang sempat menghebohkan dunia bisnis di Indonesia adalah insiden BEC yang menimpa sebuah perusahaan distributor besar di Jakarta pada tahun 2022. Dalam kasus ini, akun email salah satu staf keuangan berhasil diretas oleh pelaku siber. Peretas kemudian mengirimkan email kepada pihak manajemen, berpura-pura sebagai vendor resmi, dengan melampirkan invoice palsu dan instruksi transfer dana ke rekening yang ternyata milik pelaku.
Karena email terlihat sah dan berasal dari domain internal perusahaan, tidak ada yang curiga. Akibatnya, perusahaan tersebut mentransfer dana sebesar lebih dari Rp2,3 miliar ke rekening penipu. Sayangnya, dana tersebut langsung ditarik dan dipindahkan ke luar negeri dalam waktu singkat, membuat proses investigasi dan pemulihan dana menjadi sangat sulit.
Jenis Ancaman Siber Melalui Email
1. Business Email Compromise (BEC)
Penyerang menyamar sebagai pimpinan perusahaan, vendor, atau rekan bisnis terpercaya, lalu mengirim email berisi instruksi transfer dana atau permintaan sensitif. Email biasanya sangat meyakinkan, menggunakan domain yang mirip atau hasil pembajakan akun email internal.
2. Phishing dan Spear Phishing
Email berisi tautan atau lampiran berbahaya, yang ketika diklik bisa mencuri kredensial akun, informasi kartu kredit, atau menyebarkan malware. Spear phishing lebih berbahaya karena ditargetkan secara spesifik ke individu tertentu di perusahaan.
3. Malware & Ransomware
Melalui email berisi lampiran (file Excel, PDF, ZIP, dll), pelaku menyebarkan malware yang bisa mengunci sistem (ransomware) atau mencuri data perusahaan tanpa terdeteksi.
Beberapa Alasan Kenapa Perusahaan Rentan dari Serangan Siber
-
Kurangnya pelatihan keamanan siber untuk karyawan.
-
Tidak adanya sistem proteksi email seperti SPF, DKIM, dan DMARC.
-
Tidak menggunakan otentikasi ganda (2FA/MFA) untuk email penting.
-
Minimnya pengawasan terhadap aktivitas mencurigakan dalam sistem email.
Kesalahan Pengiriman dan Penyamaran Identitas di Internal Perusahaan
Kesalahan pengiriman email akibat human error dan penyamaran identitas oleh pihak internal juga menjadi faktor besar penyebab kebocoran informasi. Sebagai contoh, ada kasus di mana email yang berisi informasi rahasia terkirim secara tidak sengajaatau karyawan internal menyamar sebagai orang lain untuk mengeluarkan instruksi palsu.
Untuk mengatasi ancaman ini, tidak cukup hanya dengan menerapkan langkah-langkah keamanan teknis. Peningkatan kesadaran keamanan karyawan dan penyusunan aturan operasional yang tepat juga sangatlah penting. Dengan memperkuat keamanan email, perusahaan dapat melindungi aset informasinya dan mewujudkan komunikasi bisnis yang andal.

Solusi Keamanan yang Wajib Dimiliki Perusahaan
Seiring pergeseran medan utama serangan siber ke email, satu jenis pertahanan saja tidak cukup untuk melindungi aset informasi perusahaan. Terhadap taktik yang semakin canggih seperti serangan bertarget dan penipuan Business Email Compromise (BEC), "pertahanan berlapis" (multi-layered defense) yang menggabungkan beberapa lapisan perlindungan sangat dibutuhkan.
Di sini, kami akan menyajikan rangkuman teknologi dan langkah-langkah keamanan email yang umum, serta menjelaskan keuntungan dari solusi berbasis cloud.
Sandboxing, EDR/XDR, SIEM, dan SOC
Sandboxing adalah teknologi yang menjalankan file lampiran atau tautan yang mencurigakan dalam lingkungan terisolasi untuk memverifikasi keamanannya. Ini efektif terhadap malware yang tidak dikenal. Dengan berintegrasi dengan EDR (Endpoint Detection and Response) atau XDR (Extended Detection and Response), sandboxing dapat mempercepat pemantauan perilaku seluruh perangkat dan jaringan, serta respons terhadap insiden.
Selanjutnya, SIEM (Security Information and Event Management) mengumpulkan dan menganalisis data log untuk membantu mendeteksi ancaman lebih awal. Selain itu, dengan mendirikan SOC (Security Operation Center)—sebuah organisasi khusus yang bertugas mendeteksi, menganalisis, dan mengambil tindakan terhadap serangan siber—baik di dalam maupun di luar perusahaan, sistem pemantauan real-time dapat diterapkan, sehingga memungkinkan minimalisasi kerusakan.
Email Gateway, Spam Filter, dan DLP
Di sisi lain, untuk pertahanan di gerbang masuk email, email gateway dan spam filter sangatlah efektif. Alat-alat ini secara otomatis memblokir email spam yang sudah dikenal atau email dari pengirim yang berbahaya.
Selain itu, DLP (Data Loss Prevention) adalah teknologi untuk mencegah kebocoran informasi rahasia ke luar. Teknologi ini juga mencakup fungsi untuk memeriksa isi lampiran file dan memblokir pengiriman yang tidak sesuai.
Otentikasi Multifaktor, Tanda Tangan Digital, dan Enkripsi TLS/SSL
Keamanan otentikasi pengguna dan komunikasi juga sangat penting. Dengan menerapkan Otentikasi Multifaktor (MFA), risiko login ilegal akibat pencurian ID dan password dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, tanda tangan digital membuktikan keaslian pengirim dan menjamin bahwa email tidak diubah. Sementara itu, enkripsi TLS (Transport Layer Security) atau SSL (Secure Sockets Layer) mencegah isi email disadap atau diubah selama dalam perjalanan komunikasi.
Cara Melindungi Bisnis dari Serangan Email
1. Gunakan Email Security Gateway
Solusi ini mampu memfilter email masuk, mendeteksi domain palsu, malware, hingga upaya impersonasi eksekutif.
2. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA)
Jangan hanya bergantung pada password. MFA menambah lapisan keamanan untuk menghindari pembajakan akun email.
3. Terapkan Backup dan Disaster Recovery untuk Email
Dengan solusi Email Backup dan Disaster Recovery, semua percakapan dan dokumen penting tetap tersimpan aman meski terjadi serangan atau kehilangan akses.
4. Pelatihan Awareness Siber untuk Karyawan
Edukasi rutin tentang jenis-jenis phishing, cara mengenali email palsu, dan prosedur verifikasi internal bisa mencegah insiden besar.
Manfaat Menerapkan Keamanan Email Berbasis Cloud
Sebagai sarana untuk mewujudkan pertahanan berlapis seperti yang telah disebutkan, penerapan layanan keamanan email berbasis cloud menjadi sangat efektif. Contohnya, "Cloudmatika dapat menekan biaya implementasi dan operasional, sekaligus selalu menerapkan langkah-langkah perlindungan berdasarkan informasi ancaman terbaru, sehingga beban departemen IT internal pun berkurang.
Selain itu, “Cloudmatika dilengkapi dengan teknologi berbasis AI bernama "Active Protection " yang mampu mencegah risiko malware seperti ransomware dan virus, sehingga mengamankan data Anda sebelum insiden terjadi.
Kunci dari keamanan email adalah "menggabungkan berbagai teknologi" dan "pengelolaan berkelanjutan". Membangun postur keamanan yang adaptif dengan menggabungkan beragam metode yang sesuai dengan perkembangan zaman akan menjadi fondasi yang menopang kepercayaan berkelanjutan dan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Prosedur dan Cara Memilih Implementasi Keamanan Email
Untuk menghadapi ancaman yang telah dijelaskan di atas, seperti phishing, malware, dan akses tidak sah, penerapan langkah-langkah keamanan email yang tepat menjadi sangat penting. Di sini, kami akan merangkum langkah-langkah implementasi spesifik serta poin-poin dalam memilih layanan, dan mempertimbangkan pendekatan optimal untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Mengimplementasikan layanan keamanan email secara umum dapat melalui langkah-langkah berikut:
1. Pendaftaran Layanan.
Saat kontrak, penting sekali untuk memastikan kompatibilitas dengan lingkungan email perusahaan Anda (misalnya, Microsoft 365, Google Workspace, atau server SMTP milik sendiri).
2. Pengaturan Awal.
Anda akan login ke panel administrasi untuk mengatur aturan penerimaan dan pengiriman email, serta mendaftarkan akun administrator. Banyak layanan berbasis cloud menyediakan panduan dalam bentuk wizard, membuat hambatan awal implementasi relatif rendah.
3. Perubahan Pengaturan DNS.
Untuk mengaktifkan filter spam dan fitur anti-penyamaran identitas, Anda perlu mengatur catatan DNS seperti SPF / DKIM / DMARC. Ini akan memungkinkan pemblokiran email penyamaran identitas dan otentikasi domain pengirim.
4. Pengujian dan Mulai Operasi.
Setelah implementasi, lakukan pengiriman dan penerimaan email tes untuk memeriksa akurasi filter dan ada tidaknya false positive (deteksi salah). Dalam fase operasional, diperlukan pemeriksaan log harian dan peninjauan pengaturan secara berkala.
Pengelolaan Whitelist dan Blacklist
Salah satu elemen operasional penting setelah implementasi adalah pengelolaan daftar putih (whitelist) atau pengirim tepercaya dan daftar hitam (blacklist) atau pengirim yang diblokir. Ini memungkinkan Anda secara fleksibel memulihkan email bisnis yang salah diblokir atau memblokir email dari pengirim berbahaya. Jika Anda memilih layanan yang dilengkapi dengan fungsi pembelajaran otomatis, Anda dapat mencapai pemfilteran spam yang akurat sekaligus mengurangi beban kerja manajemen.
Pemanfaatan Arsip Email, Karantina, dan Audit Log
Banyak produk keamanan email menyertakan fitur seperti arsip email (penyimpanan email jangka panjang), karantina (isolasi sementara email yang mencurigakan), dan audit log (pencatatan riwayat operasi dan komunikasi). Fitur-fitur ini efektif untuk pencegahan kebocoran informasi, kontrol internal, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Misalnya, jika terjadi insiden, Anda dapat memeriksa isi email yang dikarantina atau melacak jalur pengiriman menggunakan log, yang akan mengarah pada identifikasi penyebab dan respons yang cepat. Selain itu, pemanfaatan fungsi arsip juga berguna untuk menyimpan konten email karyawan yang telah resign atau untuk keperluan investigasi internal perusahaan.
Poin Perbandingan dalam Pemilihan Layanan
Saat memilih produk keamanan email yang paling sesuai dari sekian banyak pilihan yang ada, penting untuk membandingkannya berdasarkan sudut pandang berikut:

Solusi Optimal untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), tidak jarang mereka tidak memiliki departemen IT berskala besar atau staf keamanan khusus. Oleh karena itu, layanan berbasis cloud dengan pengaturan yang sederhana dan fitur keamanan otomatis menjadi pilihan yang realistis dan efisien.
Layanan seperti “Cloudmatika Mail Buster” menawarkan solusi lengkap dalam satu paket, termasuk perlindungan spam dan virus, perlindungan phishing , penilaian lampiran file , dan perlindungan terhadap email penyamaran identitas (spoofing ). Solusi ini secara signifikan mengurangi kerumitan implementasi dan beban manajemen. Karena berbasis cloud , tidak ada beban pada server email Anda, dan implementasi dapat dilakukan hanya dengan mengubah MX record.
Studi Kasus Implementasi Keamanan Email: Perusahaan Distribusi Elektronik di Surabaya
Salah satu perusahaan distribusi elektronik terkemuka di Surabaya mengalami lonjakan spam dan email phishing yang mengganggu komunikasi internal dan dengan rekanan bisnis. Volume email harian yang tidak relevan membuat staf kewalahan, meningkatkan risiko kesalahan klik dan potensi kebocoran data.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan tersebut mencoba layanan keamanan email berbasis cloud seperti "Cloudmatika Mail Buster" dalam masa percobaan. Hasilnya langsung terasa: penurunan drastis spam masuk, deteksi email phishing yang lebih akurat, serta efisiensi kerja tim yang meningkat. Karena pengaturannya sederhana dan tidak mengganggu sistem email yang sudah berjalan, layanan ini kemudian diimplementasikan secara penuh di seluruh divisi.
Setelah implementasi, antarmuka manajemen yang intuitif dan fitur pembelajaran otomatis membantu mereka menangani potensi false positive dengan mudah. Tidak dibutuhkan keahlian teknis tinggi, sehingga staf non-IT pun dapat mengelola sistem ini dengan lancar. Ke depannya, perusahaan dapat berencana meninjau ulang seluruh sistem komunikasi mereka dan meningkatkan lapisan-lapisan keamanan digital lainnya.
Karena dapat diintegrasikan tanpa perlu mengganti sistem email yang sudah ada, Cloudmatika Mail Buster menjadi pilihan praktis dan cerdas dalam membangun pertahanan terhadap ancaman siber — termasuk serangan phishing dan Business Email Compromise (BEC) — bagi perusahaan skala menengah.

Edukasi Keamanan dan Pembenahan Aturan Operasional
Banyak serangan siber terjadi karena kesalahan manusia. Terutama, jika email phishing atau lampiran berisi malware dibuka, hal itu dapat menyebabkan kerugian serius seperti kebocoran informasi pribadi atau infeksi ransomware. Oleh karena itu, selain tindakan teknis, peningkatan kesadaran keamanan setiap karyawan adalah hal yang mutlak. Di sini, kami akan menjelaskan metode spesifik untuk edukasi keamanan dan pembenahan aturan operasional.
Pentingnya Edukasi Keamanan / Edukasi Pengguna untuk Karyawan
Hal pertama yang penting adalah melaksanakan edukasi keamanan bagi karyawan. Meskipun telah mengimplementasikan produk keamanan berkinerja tinggi, keputusan akhir tetap ada di tangan manusia. Tindakan seperti menggunakan password yang sama berulang kali, membuka email mencurigakan, atau mengklik tautan yang tidak dikenal, dapat menjadi risiko bagi seluruh perusahaan. Pelatihan awal untuk karyawan baru sangat penting, dan pelaksanaan pelatihan penyegaran secara berkala untuk seluruh karyawan juga sangat direkomendasikan. Selain itu, edukasi yang didasarkan pada studi kasus konkret, seperti cara mengenali email phishing atau perbedaan penggunaan akun kerja dan akun pribadi, akan lebih efektif.
Penyusunan Aturan dan Kebijakan Operasional Email
Selanjutnya, diperlukan penyusunan aturan operasional email dan kebijakan keamanan yang terdokumentasi dengan jelas. Contohnya adalah aturan seperti selalu menggunakan alamat email perusahaan yang telah ditentukan untuk komunikasi bisnis, mengatur password pada lampiran file, atau tidak menuliskan informasi rekan bisnis atau dokumen rahasia langsung di dalam isi email. Selain itu, dengan menyusun prosedur penanganan jika terjadi kesalahan pengiriman email atau dugaan phishing, penyebaran kerusakan dapat dicegah.
Strategi Meningkatkan Kesadaran Keamanan
Lebih lanjut, upaya berkelanjutan untuk menanamkan kesadaran keamanan juga penting. Sebagai pelatihan praktis, semakin banyak perusahaan yang secara berkala melakukan "simulasi serangan palsu" yang meniru email phishing. Melalui ini, karyawan dapat merefleksikan tindakan mereka sendiri dan belajar secara langsung jenis email apa yang berbahaya. Selain itu, dengan menyebarkan berita keamanan terbaru dan peringatan melalui buletin internal atau email, kesadaran dapat terus ditingkatkan.
Keamanan terdiri dari dua pilar: "sistem" dan "manusia". Tidak mengabaikan edukasi dan pembenahan aturan, serta berbagi pemahaman bahwa setiap karyawan adalah penanggung jawab keamanan, akan menjadi fondasi yang menopang lingkungan kerja yang aman.
Keamanan Email Adalah Keharusan, Cloud Adalah Solusi Optimal
Melihat pentingnya otentikasi email sebagai garis pertahanan pertama terhadap email spoofing dan potensi kerugian reputasi, jelas bahwa penerapan SPF, DKIM, dan DMARC bukan lagi pilihan, melainkan keharusan mutlak. Tanpa pengaturan dasar ini, perusahaan Anda rentan terhadap serangan penipuan yang dapat merugikan tidak hanya bisnis Anda tetapi juga mitra Anda.
Selanjutnya, dalam memilih model keamanan email, tren dan keuntungan yang ditawarkan oleh layanan berbasis cloud menjadikannya pilihan yang lebih baik dan praktis bagi sebagian besar perusahaan saat ini. Fleksibilitas, pembaruan otomatis, efisiensi biaya, dan kemudahan skalabilitas yang ditawarkan oleh model cloud sangat sesuai dengan dinamika ancaman siber yang terus berkembang, serta keterbatasan sumber daya yang mungkin dimiliki perusahaan.
Jangan biarkan keamanan email Anda menjadi titik lemah! Ambil langkah proaktif sekarang juga. Cloudmatika menghadirkan
Mail Buster sebagai solusi optimal untuk menjaga keamanan email bisnis Anda dari ancaman siber seperti spam, phishing, dan malware. Dengan sistem proteksi canggih dan penyaringan email yang akurat, Mailbuster memastikan komunikasi bisnis Anda tetap aman dan terpercaya.
Coba gratis Mail Buster selama 14 hari dan rasakan langsung perlindungan maksimal untuk email bisnis Anda sekarang!