EDR dan XDR, Apa Bedanya? Strategi Keamanan Siber yang Lebih Kuat

By Cloudmatika 22 August, 2025

Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman terhadap keamanan siber terus meningkat, membuat perusahaan maupun individu semakin membutuhkan perlindungan yang kuat. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah endpoint security (keamanan titik akhir).

Latar belakangnya adalah semakin canggihnya serangan siber, ditambah dengan meningkatnya pekerjaan jarak jauh (remote work) dan aktivitas kerja di luar kantor, yang pada akhirnya memperluas cakupan endpoint yang perlu diamankan.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam konsep dasar dari produk keamanan terbaru seperti EDR (Endpoint Detection and Response) dan XDR (Extended Detection and Response), perbedaan keduanya, serta fitur yang dibutuhkan dan alasan mengapa teknologi ini menjadi penting.
 

EDR dan XDR: Memahami Perbedaan Keduanya dalam Keamanan Siber

img

EDR dan XDR sama-sama merupakan metode pertahanan terhadap serangan siber, namun keduanya memiliki perbedaan yang jelas dalam pendekatan dan fungsinya.

EDR berfokus terutama pada endpoint, dengan kemampuan mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time.

Sementara itu, XDR tidak hanya mencakup endpoint, tetapi juga mengintegrasikan berbagai lapisan keamanan, sehingga mampu mendeteksi dan merespons ancaman dari perspektif yang lebih luas.

Pada bagian ini, kita akan membandingkan fitur dan keunggulan masing-masing, serta membahas dalam situasi seperti apa keduanya paling efektif digunakan.
 

Mengenal EDR

EDR adalah singkatan dari Endpoint Detection and Response, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “Deteksi dan Respons Titik Akhir”. Yang dimaksud dengan endpoint di sini adalah perangkat seperti komputer, ponsel pintar, atau server. Dalam keamanan endpoint, ada juga metode yang disebut gateway security yaitu melindungi jaringan sebelum data sampai ke perangkat, agar malware atau ancaman lainnya tidak dapat masuk. Contoh teknologi gateway security termasuk firewall, IPS (Intrusion Prevention System), dan pemfilteran URL.

Istilah endpoint security mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya banyak orang sudah menggunakannya tanpa sadar—misalnya, dengan memasang perangkat lunak antivirus (AV) di komputer atau perangkat mereka. Antivirus bekerja dengan metode pattern matching menggunakan file definisi yang disebut “signature” untuk melindungi perangkat. Namun, kelemahan metode ini adalah tidak mampu menghadapi malware baru yang belum terdaftar di file definisi.

Sebagai perkembangan, muncul NGAV (Next Generation Anti-Virus) atau “antivirus generasi berikutnya” yang tidak hanya menggunakan signature, tetapi juga menganalisis perilaku (behavior-based detection) untuk mencegah masuknya malware. Meski begitu, NGAV tetap memiliki keterbatasan dalam melawan serangan siber yang semakin canggih.

Di sinilah EDR berperan. EDR bekerja dengan memasang aplikasi khusus yang disebut agent atau sensor pada perangkat target. Aplikasi ini memantau perilaku perangkat secara terus-menerus, sehingga dapat mendeteksi, menyelidiki, mengisolasi, dan memulihkan perangkat dari ancaman yang lolos dari gateway security, antivirus, atau NGAV.
 

Mengenal XDR

Lalu, apa bedanya XDR dengan EDR? Seperti namanya, XDR (Extended Detection and Response atau “Deteksi dan Respons yang Diperluas”) tidak hanya terbatas pada perangkat (endpoint), tetapi juga memanfaatkan AI dan analisis tingkat lanjut untuk memantau berbagai domain dalam seluruh lingkungan teknologi sebuah organisasi.

Selain endpoint, XDR dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti SWG (Secure Web Gateway), layanan cloud, dan sistem keamanan lainnya. Data ini kemudian diproses untuk melakukan analisis mendalam, sekaligus memungkinkan respons otomatis yang lebih canggih terhadap insiden keamanan.

Jika tidak menggunakan XDR, biasanya organisasi perlu mengoperasikan beberapa EDR yang berbeda, yang dapat menimbulkan masalah seperti jumlah alert yang terlalu banyak atau kesulitan memahami situasi dengan cepat saat insiden terjadi. Sebaliknya, XDR mengintegrasikan pengelolaan tidak hanya pada endpoint, tetapi juga seluruh sistem keamanan, sehingga mengurangi beban operasional tim IT atau keamanan.

Secara umum, sistem XDR bekerja dalam beberapa tahap untuk memantau, mendeteksi malware, dan mencegah insiden keamanan:
 
  • Mengumpulkan data, lalu mengatur dan menstandarkannya agar menjadi data berkualitas tinggi yang siap dianalisis.
  • Menganalisis data menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) dan AI untuk mendeteksi serangan siber atau aktivitas berbahaya secara real-time.
  • Memberi prioritas berdasarkan tingkat keparahan insiden, sehingga tim dapat fokus menangani serangan siber yang paling kritis terlebih dahulu.
 

Fitur dan Latar Belakang yang Diperlukan pada Produk Keamanan EDR dan XDR

img

Dalam dunia keamanan siber saat ini, latar belakang mengapa EDR dan XDR semakin dibutuhkan adalah karena metode serangan yang semakin canggih dan beragam.

Keamanan gateway tradisional pada dasarnya dirancang untuk mencegah malware masuk sejak awal, sementara AV dan NGAV hanya menargetkan malware yang sudah dikenal, yang berarti keduanya memiliki keterbatasan.

Namun, karena serangan malware kini semakin maju dan bervariasi, pendekatan terhadap keamanan siber itu sendiri perlu berubah. Artinya, kita perlu memiliki mekanisme yang mampu meminimalkan kerugian bahkan jika malware yang belum dikenal berhasil menembus pertahanan awal.

Menurut data dari National Center of Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC) Jepang, hampir 90% usaha kecil dan menengah telah memasang perangkat lunak antivirus sebagai langkah keamanan, namun hanya sekitar 10% atau kurang yang menerapkan langkah keamanan tambahan lainnya. Bisa dibilang, bagi banyak UKM, “antivirus” adalah satu-satunya pertahanan keamanan yang dimiliki.

Kondisi ini mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Banyak UKM di Indonesia menganggap pemasangan antivirus sudah cukup untuk melindungi sistem mereka. Padahal, ancaman siber di tanah air juga semakin beragam, mulai dari phishing, peretasan akun media sosial bisnis, serangan ransomware pada rumah sakit, hingga kebocoran data pelanggan di sektor e-commerce.

Dengan hanya mengandalkan antivirus, risiko kebocoran data dan kerugian operasional tetap sangat tinggi jika serangan berhasil menembus pertahanan awal.

Antivirus memang penting untuk mencegah masuknya malware, tetapi kita juga harus memikirkan langkah yang akan diambil jika serangan berhasil menembusnya dan di sinilah EDR/XDR berperan.

Mengandalkan antivirus saja untuk keamanan ibarat menempatkan satpam hanya di pintu masuk acara, tetapi tidak memperhatikan keamanan di dalam ruangan sama sekali. Bagi penyelenggara acara, ini jelas kelalaian yang tidak bisa diterima.

Saat ini, penyerang siber bahkan memanfaatkan AI untuk meningkatkan kemampuan serangan mereka. Serangan phishing juga semakin sulit dibedakan dari pesan yang sah. Karena itu, selain menggunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor, perusahaan perlu menambahkan EDR atau XDR, serta membangun sistem keamanan yang kuat dengan mengintegrasikan berbagai alat.

Selain itu, faktor besar yang membuat keamanan endpoint seperti EDR dan XDR menjadi lebih penting dibandingkan keamanan gateway adalah perubahan gaya kerja menjadi lebih fleksibel, seperti telework.

Dulu, bekerja di kantor adalah hal yang biasa. Pengelolaan dan berbagi data dilakukan melalui jaringan internal perusahaan. Model kerja ini membuat keamanan jaringan terbagi jelas antara “internal” dan “eksternal” — yang cocok dengan pendekatan keamanan gateway.

Namun, sejak pandemi COVID-19, banyak perusahaan menerapkan telework. Karyawan kini sering mengakses dan mengelola data dari luar kantor, seperti dari rumah atau kantor satelit, melalui internet. Dalam situasi ini, membedakan jaringan menjadi “internal” dan “eksternal” saja tidak cukup untuk menjamin keamanan. Karena itulah, keamanan endpoint seperti EDR menjadi semakin penting.
 

Fitur yang Dibutuhkan untuk Menghadapi Ancaman

Perusahaan membutuhkan produk keamanan yang mampu merespons ancaman dengan cepat dan efektif.

Berikut adalah fitur-fitur yang dibutuhkan, beserta bagaimana fitur tersebut berkontribusi pada strategi keamanan perusahaan:
 

1. Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis informasi

Bukan hanya dari endpoint, tetapi juga dari layanan cloud atau SWG (Secure Web Gateway), sistem perlu mengumpulkan informasi terkait security event dan menganalisisnya secara korelatif. Hal ini memungkinkan deteksi akar penyebab masalah dan respons yang cepat
 

2. Respons otomatis

Kunci dari fitur ini adalah machine learning. Untuk mencegah serangan malware sejak awal, diperlukan respons otomatis berbasis pembelajaran mesin yang mampu mendeteksi dan menanggapi ancaman secara real-time.
 

3. Fitur untuk menangani insiden setelah terjadi

Agar tim keamanan dapat mempelajari pola dan karakteristik serangan siber secara mendalam, sistem perlu dilengkapi dengan kemampuan pemrosesan statistik serta pencarian bersyarat, sehingga analisis pasca-insiden dapat dilakukan secara efektif.
 

Tingkat Adopsi EDR di Perusahaan Indonesia

img

Beberapa waktu lalu, Indonesia diguncang dua insiden besar: serangan ransomware yang melumpuhkan Bank Syariah Indonesia (BSI) serta serangan yang menimpa Pusat Data Nasional (PDN). Kedua peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya institusi penting terhadap serangan siber, terutama ketika sistem proteksi data dan backup belum dioptimalkan dengan standar keamanan terbaru.

Meski ancaman terus meningkat, tingkat adopsi EDR (Endpoint Detection & Response) di Indonesia masih rendah. Mayoritas perusahaan masih mengandalkan antivirus tradisional dan firewall, sehingga serangan ransomware canggih lebih mudah menembus pertahanan. Kondisi ini menciptakan celah keamanan yang signifikan di banyak sektor industri.

Menurut Survei Tren Pemanfaatan TI Perusahaan 2024 dari JIPDEC, adopsi EDR/NGAV di Jepang baru mencapai 37,2%, meski terus meningkat dari tahun ke tahun (27,5% pada 2021 → 33,2% pada 2022). Bahkan, pada 2024, 22,1% perusahaan Jepang menyatakan sedang berencana menerapkan EDR, dimana angka tersebut dicatat sebagai angka tertinggi dibanding rencana adopsi solusi keamanan lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa baik di Indonesia maupun Jepang, meskipun kesadaran meningkat, EDR masih belum menjadi standar utama. Padahal, dengan serangan ransomware dan serangan bertarget yang makin kompleks, adopsi EDR dan backup berlapis seharusnya menjadi prioritas utama.
 

Keuntungan EDR dan XDR Serta Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penerapannya

img

Keuntungan menggunakan produk keamanan endpoint seperti EDR dan XDR sangat beragam. Misalnya, deteksi ancaman yang cepat, penanganan insiden yang efisien, serta peningkatan keamanan secara keseluruhan. Di sini, kita akan membahas secara khusus keuntungan XDR dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum penerapannya.
 

Keuntungan XDR

Tiga keuntungan utama dari penerapan XDR adalah sebagai berikut.
 

Peningkatan Keamanan

Keuntungan terbesar dari penerapan XDR adalah peningkatan keamanan, yang memungkinkan perusahaan melindungi informasi rahasia mereka dari beragam jenis serangan siber. XDR tidak hanya mengumpulkan data dari endpoint, tetapi juga dari berbagai lapisan lainnya, lalu menganalisis ancaman secara terpadu. Hal ini memungkinkan XDR mendeteksi dan melindungi dari malware yang belum dikenal dengan cepat.
 

Meminimalkan Kerugian

XDR memantau seluruh jaringan secara menyeluruh, sehingga meskipun terjadi penyusupan pada satu server atau endpoint, ancaman tersebut tidak akan menyebar ke seluruh sistem. Dengan demikian, kerugian dapat ditekan seminimal mungkin.
 

Penghematan Biaya

Dengan XDR, perusahaan tidak perlu lagi mengimplementasikan banyak produk atau alat keamanan secara terpisah. Selain itu, umumnya XDR dapat menganalisis, mendeteksi, dan mengendalikan insiden keamanan secara otomatis. Hal ini mengurangi kebutuhan akan tim keamanan khusus, sehingga biaya pengelolaan dan beban operasional menjadi lebih ringan.
 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengimplementasikan XDR

Saat mengimplementasikan XDR, ada tiga poin penting yang perlu diperhatikan.
 

Integrasi dengan Infrastruktur Keamanan yang Ada

Saat mengimplementasikan XDR, perhatikan bagaimana XDR akan terintegrasi dengan keamanan gateway maupun keamanan endpoint yang sudah ada. Pastikan untuk memeriksa kompatibilitas dan memastikan integrasi dapat berjalan dengan lancar.
 

Biaya Implementasi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penerapan XDR dapat lebih menghemat biaya dibandingkan penggunaan beberapa alat keamanan terpisah. Namun, biayanya dapat bervariasi tergantung pada tingkat keamanan yang dibutuhkan dan skala perusahaan. Terutama bagi usaha kecil dan menengah, anggaran yang dapat dialokasikan untuk keamanan siber biasanya memiliki batas tertentu.
 

Skalabilitas

Skalabilitas adalah kemampuan sistem, perangkat, atau perangkat lunak untuk diperluas, yang menunjukkan sejauh mana dapat beradaptasi secara fleksibel terhadap peningkatan beban penggunaan di masa depan. Saat memilih XDR, perlu mempertimbangkan prospek masa depan perusahaan dan bidang bisnis yang dijalankan.
 

Solusi XDR dari Cloudmatika

img

Meskipun disebut XDR secara umum, ada banyak produk yang memanfaatkan solusi keamanan ini. Di sini, kami akan memperkenalkan Cloudmatika Cyber Protection yang disediakan oleh Cloudmatika, salah satu dari banyak solusi XDR yang tersedia.

Cloudmatika adalah solusi backup berbasis cloud sepenuhnya yang dapat diimplementasikan dengan mudah tanpa biaya awal. Solusi ini menggabungkan fungsi perlindungan dan pemanfaatan data dalam satu paket, sehingga dapat digunakan oleh berbagai perusahaan tanpa memandang ukuran maupun jenis industrinya.
 

Cloudmatika Cloud Backup Sebagai Solusi Backup yang Terintegrasi dengan Advanced Security

Alasan utama mengapa Cloudmatika Cloud Backup menjadi pilihan adalah sebagai berikut.
 

Efisien dan Aman

Dengan Cloudmatika Cloud Backup, Anda dapat melakukan backup hanya dengan satu klik. Cloudmatika Cloud Backup menggunakan metode image backup yang mencakup seluruh citra sistem, termasuk semua aplikasi, file, akun pengguna, dan berbagai pengaturan sekaligus. Karena itu, jika sewaktu-waktu data hilang, Anda dapat segera memulihkannya dan melanjutkan pekerjaan.

Selain itu, Cloudmatika Cloud Backup mengadopsi tingkat keamanan tertinggi yang digunakan oleh militer Amerika Serikat. Semua transfer file dilindungi dengan AES-256, dan file dienkripsi terlebih dahulu sebelum diunggah, sehingga keamanan tetap terjamin.
 

Perlindungan Ransomware Tingkat Lanjut

Cloudmatika Cloud Backup dilengkapi dengan teknologi berbasis AI bernama Advanced Security. Fitur ini secara instan mendeteksi dan memblokir modifikasi mencurigakan pada file, data cadangan, maupun perangkat lunak backup, serta melakukan pemulihan data secara langsung. Tidak hanya ransomware yang sudah dikenal, tetapi juga serangan ransomware yang belum diketahui dapat terdeteksi, sehingga data penting Anda tetap terlindungi dengan baik.
 

Mampu Menghadapi Berbagai Ancaman Endpoint

Selain ransomware, perangkat endpoint juga menghadapi berbagai ancaman lain. Dengan Cloudmatika Cyber Protection, berbagai serangan siber berikut dapat dicegah sebelum terjadi:
 
  • Ancaman Zero-Day
    Ancaman zero-day adalah serangan siber yang memanfaatkan celah keamanan perangkat lunak sebelum tersedia pembaruan atau perbaikan resmi. Menurut salah satu penelitian, sekitar 80% insiden pelanggaran keamanan berasal dari ancaman zero-day, sehingga setiap perusahaan membutuhkan solusi keamanan endpoint yang canggih.
  • Ancaman Berbasis Web
    Sebagian besar ancaman keamanan endpoint berasal dari web, sehingga pengendalian akses ke situs web yang tidak aman menjadi langkah penting.
  • Serangan Bertarget Berkelanjutan (APT)
    APT adalah jenis serangan siber yang dilakukan secara terarah dan berlangsung dalam jangka panjang. Setelah mendapatkan akses awal, penyerang dapat bertahan di jaringan perusahaan tanpa terdeteksi, dan perlahan-lahan menimbulkan kerugian besar.
  • Serangan Fileless
    Serangan ini tidak menginstal kode berbahaya di jaringan perusahaan, tetapi memanfaatkan alat bawaan sistem yang sah, sehingga membuat deteksi menjadi sangat sulit.
  • Pencurian Data
    Jika data dapat diakses dari perangkat endpoint, maka risiko pencurian tetap ada, baik data tersebut tersimpan di cloud maupun tidak.
 

Kinerja dengan Nilai yang Luar Biasa

Menggunakan Cloudmatika Cloud Backup tidak memerlukan biaya awal. Biaya langganan mulai dari Rp 200.000 per bulan dengan pilihan paket yang sesuai kebutuhan. Pengoperasian dan pengelolaannya mudah, bahkan pengaturan dapat diubah dari jarak jauh, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Selain itu, Cloudmatika Cloud Backup juga dapat dilengkapi dengan fitur opsional Advanced Security yang menawarkan perlindungan siber tingkat lanjut. Berikutnya akan dijelaskan tentang fitur Advanced Security + XDR.
 

Pengenalan Fitur Advanced Security + XDR

Fitur Advanced Security + XDR mencakup layanan berikut:
 
  • Fungsi Perlindungan Ransomware – Active Protection
  • Antivirus & Antimalware Tingkat Lanjut
  • Pencegahan Exploit dan Pemfilteran URL


Exploit adalah serangan atau program yang memanfaatkan kerentanan pada OS atau perangkat lunak.
 
  • Backup Mode Forensik


Forensik adalah teknik investigasi dan analisis yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan penyebab, dan menangani insiden ketika terjadi serangan siber atau tindakan ilegal.
 
  • Pemindaian Malware pada Data Backup
  • Safe Recovery (Pemulihan Aman)
  • Whitelist
  • Pengelolaan insiden melalui halaman insiden terpusat
  • Visualisasi lingkup dan dampak insiden
  • Rekomendasi dan panduan perbaikan
  • Memeriksa serangan pada workload yang terbuka untuk publik menggunakan Threat Feed
  • Penyimpanan event keamanan hingga 180 hari
 

Menghilangkan “Situasi Tak Terduga” dengan Cloudmatika Cyber Protection

img

Dengan mengadopsi Cloudmatika Cyber Protection, Anda dapat melindungi data penting perusahaan dari serangan siber yang semakin canggih. Layanan ini memiliki semua fitur yang diperlukan, dan dengan dilengkapinya XDR Solution, keamanan tingkat lanjut dapat diwujudkan.

Bagi banyak perusahaan, insiden keamanan merupakan “situasi tak terduga”. Meskipun berbagai langkah pencegahan telah diambil, serangan siber tetap bisa terjadi. Namun, di tengah maraknya serangan ransomware, ketika perusahaan menjadi korban, tidak lagi bisa berdalih dengan “kami tidak mengantisipasinya” untuk menghindari tanggung jawab.

Dengan menggabungkan keamanan gateway, keamanan endpoint tradisional, dan XDR Solution yang terintegrasi di Cloudmatika Cyber Protection, Anda dapat mendekatkan risiko “situasi tak terduga” hingga nyaris nol.

Kami menyediakan uji coba gratis selama 14 hari, hubungi kami disini untuk konsultasi keamanan bisnis Anda lebih lanjut.
 
Whatsapp Chat Chat Kami Disini