Terlebih pada tahun 2025, dengan hadirnya tren AI generatif, semakin menguatnya budaya kerja jarak jauh (remote work), serta penyesuaian terhadap revisi Undang-Undang Penyimpanan Dokumen Elektronik, penerapan
"cloud storage" semakin mendapat perhatian besar.
Dalam artikel ini akan dibahas secara menyeluruh mengenai mekanisme dasar cloud storage, manfaat implementasi, contoh pemanfaatan, hingga tren pasar terbaru dan poin penting dalam memilih layanan. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas untuk menentukan dan mengimplementasikan cloud storage yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Apa itu Cloud Storage dan Perbedaannya dengan File Server?
Apa itu Cloud Storage?
Cloud Storage adalah layanan penyimpanan berbasis online yang memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan berbagi file melalui internet. Berbeda dengan server lokal atau file server internal perusahaan pada umumnya, Cloud Storage tidak mengharuskan perusahaan memiliki perangkat fisik sendiri, karena data disimpan di pusat data (data center) yang disediakan oleh penyedia layanan cloud.
Secara umum, pengguna dapat mengakses ruang penyimpanan di cloud melalui internet untuk melakukan
unggah, unduh, edit, dan berbagi fileDengan begitu, pekerjaan dapat dilakukan tanpa terbatas oleh lokasi atau perangkat yang digunakan. Hal ini mendukung
efisiensi kerja serta berperan penting dalam
strategi BCP (Business Continuity Plan) pada saat terjadi bencana atau keadaan darurat.
Perbedaan dengan On-Premise / File Server / Online Storage
Jenis |
Karakteristik |
On-Premise |
Server dipasang dan dioperasikan di dalam perusahaan. Memiliki tingkat kustomisasi
dan kontrol yang tinggi, namun membutuhkan investasi awal yang besar dan beban
operasional yang juga tinggi. |
File Server |
Digunakan untuk berbagi file dalam jaringan internal perusahaan. Bergantung pada
lingkungan lokal, dan untuk akses dari luar perusahaan diperlukan VPN atau
sejenisnya. |
Online Storage |
Layanan yang memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data melalui internet.
File disimpan di server cloud sehingga dapat diakses dan dibagikan dari komputer
maupun smartphone. |
Cloud Storage |
File disimpan dan dibagikan di cloud milik penyedia eksternal. Memiliki skalabilitas
tinggi dan dapat diakses dari mana saja. Umumnya, "online storage" dapat dianggap
sama dengan "cloud storage", tetapi dalam konteks pengoperasian IT perusahaan
atau penggunaan skala besar, istilah "cloud storage" lebih bermakna karena
digunakan sebagai bagian dari infrastruktur sistem. |
Cloud storage muncul seiring dengan pergeseran infrastruktur dari "dikelola sendiri oleh perusahaan" menuju "diserahkan kepada penyedia cloud". Seiring berkembangnya keamanan dan keandalan, semakin banyak perusahaan yang memilih cloud storage sebagai pengganti file server tradisional.
Pada tahun 2025 ini, tidak hanya layanan cloud tunggal yang digunakan, tetapi juga konfigurasi
"Hybrid Cloud" dan
"Multi Cloud" yang menggabungkan beberapa layanan cloud telah menjadi hal yang umum. Menurut laporan ECI (Electronic Commerce Indicator) tahun 2024, tingkat adopsi hybrid cloud secara global mencapai
32% melonjak dari
12% pada 2020.
- Hybrid Cloud: Pengoperasian yang menggabungkan lingkungan on-premise dengan layanan cloud
- Multi Cloud: Pemanfaatan beberapa layanan cloud sesuai kebutuhan
Dalam konfigurasi seperti ini, cloud storage berfungsi sebagai basis penyimpanan dan berbagi file yang terintegrasi, serta menjadi elemen inti yang mendukung pemanfaatan data di seluruh organisasi.
Latar Belakang Penerapan yang Menjadi Perhatian dan Tren Pasar di 2025
Skala Pasar Domestik & Pertumbuhan Cloud Storage di Indonesia
Pasar cloud storage di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Menurut DataCube Research, nilai pasar cloud storage nasional diperkirakan akan mencapai USD 712,6 juta pada 2032, dengan CAGR sekitar 9,6% sepanjang 2024–2032. Sementara itu, laporan lain dari Mordor Intelligence memperkirakan pasar cloud computing Indonesia akan tumbuh dari USD 2,44 miliar pada 2025 menjadi USD 4,80 miliar pada 2030laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 14,5%.
Pertumbuhan ini dipicu oleh semakin cepatnya transformasi digital (DX) di berbagai industri, meningkatnya ancaman serangan siber serta penyesuaian perusahaan terhadap regulasi pemerintah termasuk kewajiban penyimpanan dan perlindungan data.
Tidak hanya perusahaan besar UKM di Indonesia juga semakin aktif mengadopsi layanan cloud. Solusi cloud storage yang hemat biaya namun kaya fitur dipandang sebagai cara efektif untuk menekan biaya infrastruktur IT sekaligus meningkatkan efisiensi operasional, sehingga adopsinya akan semakin meluas di masa depan.
Penerapan Remote Work dan Dispersi Data
Sejak 2020, tren remote work berkembang pesat akibat pandemi dan pada 2025 semakin mengakar sebagai model kerja utama. Kondisi ini membuat server file internal perusahaan saja tidak lagi memadai untuk mendukung operasional harian.
Solusinya, perusahaan perlu mengadopsi cloud storage agar karyawan dapat mengakses file dengan aman dari mana saja, menggunakan berbagai perangkat, serta mendukung sistem kerja fleksibel dan transisi menuju hybrid workyang lebih lancar.
Lebih dari itu, dengan beragamnya perangkat dan jaringan yang digunakan, cloud storage juga berperan penting dalam tata kelola data (data governance). Perusahaan dapat mengetahui secara jelas lokasi penyimpanan data, memastikan keamanan, sekaligus mempermudah pengelolaan informasi bisnis yang krusial.
Lonjakan Generative AI/IoT dan Edge
Memasuki tahun 2025, tren cloud storage semakin dipengaruhi oleh pemanfaatan Generative AI seperti ChatGPT yang mendorong peningkatan jenis serta kapasitas file yang ditangani perusahaan. Selain itu, pertumbuhan the Internet of Things (IoT) juga menghasilkan volume data tidak terstruktur dalam jumlah besar, mulai dari gambar, data log sensor, hingga konten video.
Dalam kondisi ini, cloud storage tidak lagi sekadar wadah penyimpanan, melainkan menjadi pondasi efisiensi kerja, analisis data, dan optimalisasi berbasis AI Perannya kini krusial untuk mendukung kolaborasi, keamanan, serta pemrosesan data real-time yang semakin dibutuhkan bisnis modern.
8 Kelebihan dan 3 Kekurangan Cloud Storage
Keuntungan Cloud Storage
Pada bagian ini, kita akan membahas lebih detil satu per satu tentang tujuh keuntungan dari Cloud Storage
1. Akses Tanpa Batasan Lokasi
Server file dibangun di dalam jaringan internal perusahaan, sehingga pada dasarnya tidak dirancang untuk diakses dari luar perusahaan. Namun, dengan diterapkannya
2. Kerja Jarak Jauh
Kebutuhan untuk mengakses dari luar kantor seperti dari rumah semakin meningkat, sehingga VPN atau desktop virtual banyak digunakan. Meski begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya memiliki kekhawatiran dari sisi keamanan.
Sebaliknya, cloud storage berbagi file melalui internet. Artinya, selama ada koneksi internet, baik di rumah maupun di kantor, di dalam maupun luar negeri, file yang tersimpan di cloud storage dapat diakses.
3. Berbagi Data dan Kolaborasi File dengan Mudah Dari Mana Saja
Dengan menggunakan cloud storage, file tidak hanya bisa dibagikan di cloud, tetapi juga bisa diedit.
Saat ini, jumlah data dan file yang ditangani oleh para pebisnis sangatlah besar. Oleh karena itu, jika tidak dikelola secara terpusat, akan sulit mengetahui di mana file tertentu berada.
Selain itu, ketika file diedit atau diperbarui melalui pertukaran berkali-kali, sering kali sulit membedakan mana versi terbaru. Misalnya, jika file dilampirkan pada email lalu dikirim ke pengguna lain untuk diedit, maka setiap kali harus mengganti nama file agar bisa membedakan.
Dalam hal ini, cloud storage memungkinkan pekerjaan pengeditan dan pembaruan dilakukan langsung di cloud. Selain itu, tidak perlu lagi membagikan file dengan melampirkannya pada email, sehingga dapat mengurangi beban kerja. Dengan begitu, produktivitas dapat ditingkatkan dan kesalahan pun dapat diminimalkan.
4. Sebaga Persiapan Menghadapi Kemungkinan dengan Pencadangan Otomatis
Melindungi data di server file tidak cukup hanya dengan menaruhnya di kantor; pencadangan wajib dilakukan. Pasalnya, serangan siber maupun kerusakan fisik bisa terjadi kapan saja. Masalahnya, jika cadangan berada di jaringan yang sama, risiko terenkripsi bersama saat ransomware menyerang sangat tinggi, karena ransomware biasanya mengenkripsi semua file terhubung, termasuk di perangkat lokal maupun cloud storage yang tersinkronisasi. Akibatnya, akses ke dokumen penting bisa hilang kecuali ada backup yang benar-benar terpisah dan aman.
Cloud storage hadir sebagai solusi karena biasanya sudah dilengkapi sistem pencadangan otomatis, serta data cadangan disimpan di pusat data berbeda secara fisik dari jaringan internal perusahaan. Hal ini membuat risiko hilangnya data akibat serangan ransomware jauh lebih rendah. Selain itu, cloud juga mendukung Business Continuity Plan (BCP). Misalnya di Jepang, negara rawan bencana, perusahaan bisa tetap menjaga data rahasia dan melanjutkan operasional meski kondisi darurat.
Berbeda dengan server file di kantor yang rawan hilang bersama bila terjadi bencana, pusat data cloud dirancang tahan gempa, kebakaran, dan pemadaman listrik, sehingga jauh lebih aman. Namun, backup di cloud pun belum cukup. Prinsip “3-2-1 backup” tetap perlu diterapkan, yakni menyimpan tiga salinan data di dua media berbeda, dengan satu salinan di lokasi terpisah. Dengan begitu, risiko kehilangan data bisa ditekan seminimal mungkin.
5. Investasi Awal dan Biaya Operasional Dapat Ditekan
Menggunakan cloud storage jauh lebih hemat dibanding membangun file server sendiri. Untuk file server, perusahaan perlu investasi besar pada perangkat keras (server, router, UPS, PC), software, konfigurasi, serta keamanan. Biayanya bervariasi, mulai dari Rp11 juta untuk server entry-level hingga lebih dari Rp110 juta untuk skala besar, ditambah perangkat tambahan sekitar Rp11–33 juta. Belum termasuk biaya instalasi OS, software, mail/web server (Rp5,5–11 juta), serta pembangunan jaringan kantor (Rp11–22 juta).
Dengan cloud storage, Anda tidak perlu membeli hardware, instalasi software, atau membangun jaringan. Cukup hubungi penyedia layanan dan menandatangani kontrak, layanan bisa langsung digunakan—bahkan banyak yang tanpa biaya awal.
Berbeda dengan file server yang membutuhkan investasi besar sekaligus biaya operasional rutin. Jika dikelola pihak ketiga, biaya bulanan biasanya 10–15% dari biaya pembangunan. Misalnya, server senilai Rp55 juta bisa menimbulkan biaya Rp5,5–8,25 juta per bulan. Pengelolaan internal pun tetap berat karena membutuhkan pengawasan 24 jam dan respon cepat terhadap gangguan.
Dengan cloud storage, semua pemeliharaan dan operasional ditangani penyedia, sehingga biaya lebih terkendali dan efisien.
6. Fitur Baru yang Selalu Tersedia
Mengelola file server sendiri membutuhkan pembaruan perangkat lunak agar fitur terbaru bisa digunakan. Jika pemeliharaan diserahkan ke pihak luar, biasanya ada biaya tambahan. Sebaliknya, pada cloud storage, pembaruan dilakukan otomatis sehingga pengguna selalu mendapatkan fitur terbaru tanpa repot.
Pembaruan tidak hanya penting untuk efisiensi, tetapi juga melindungi data rahasia dari serangan siber. Seiring waktu, setiap perangkat lunak berpotensi ditemukan celah keamanan baru. Jika pembaruan ditunda, sistem makin rentan, terutama pada server yang sulit dihentikan operasinya.
Serangan siber kini semakin canggih, termasuk “serangan zero-day” yang memanfaatkan jeda antara ditemukannya celah dan rilis perbaikan. Bahkan dengan pengawasan ketat, selalu ada periode rawan. Di sinilah cloud storage lebih unggul karena penyedia layanan menangani pembaruan dan pengamanan, sehingga meski serangan tak bisa dihindari sepenuhnya, risikonya jauh lebih kecil dibandingkan file server tradisional.
7. Mengurangi Kerepotan Saat Mengganti Perangkat
Ada kalanya individu menggunakan komputer pribadi dan menyimpan data langsung di perangkat tersebut. Dalam kasus itu, ketika mengganti komputer, akan memakan banyak usaha untuk memindahkan data dalam jumlah besar dari perangkat lama ke perangkat baru. Namun, jika data disimpan di cloud storage, kerepotan itu bisa dihindari.
Sementara itu, dalam kasus perusahaan, baik on-premise maupun cloud storage sama-sama berbagi data melalui jaringan, sehingga ketika perangkat diganti pun tidak diperlukan pekerjaan pemindahan data.
8. Dapat Mengatasi Masalah Kapasitas Penyimpanan
Setiap tahun volume data perusahaan terus meningkat seiring dorongan transformasi digital (DX) dan pemanfaatan big data. Mengandalkan file server saja berisiko cepat penuh, dan penambahan kapasitas memerlukan perangkat keras serta pengaturan tambahan yang mahal. Dengan cloud storage, kapasitas bisa ditambah fleksibel hanya dengan upgrade paket, sehingga cocok untuk startup maupun bisnis berkembang yang membutuhkan ruang sesuai skala pertumbuhan.
3 Kerugian Cloud Storage
Di sisi lain, ada juga beberapa hal yang perlu dipahami sebagai perhatian (kerugian) sebelum melakukan penerapan. Berikut tiga poin yang akan dijelaskan.
1. Tidak Dapat Melakukan Sinkronisasi Saat Offline
Cloud storage memungkinkan akses data melalui internet, sehingga penggunaannya menuntut kondisi online. Selama jaringan stabil, pekerjaan dapat berjalan lancar karena sistem dikelola secara terpusat. Namun, saat offline atau ketika koneksi lemah, misalnya di daerah pinggiran, akses data akan terhambat dan produktivitas menurun. Maka, meski mendukung kerja jarak jauh, efektivitas cloud storage tetap bergantung pada kualitas internet.
2. Tingkat Kustomisasi yang Rendah
File server memberi keleluasaan penuh bagi perusahaan, mulai dari pembelian perangkat keras, instalasi perangkat lunak, hingga pembangunan sistem, sehingga tingkat kustomisasinya sangat tinggi.
Sebaliknya, cloud storage hanya menawarkan penyesuaian terbatas, seperti kapasitas penyimpanan dan tingkat keamanan, tetapi kurang fleksibel dalam pengaturan detail. Selain itu, performa cloud storage sangat bergantung pada kualitas internet; di daerah dengan koneksi lemah, akses data bisa terhambat, meskipun sistem kerja jarak jauh sudah diterapkan
3. Biaya Meningkat Sesuai Jumlah Pengguna
Pada file server, jumlah pengguna yang bertambah tidak otomatis menambah biaya. Sebaliknya, pada cloud storage biaya umumnya dihitung per pengguna, sehingga semakin banyak pengguna, semakin tinggi biayanya. Namun, ada juga layanan cloud storage dengan pengguna tak terbatas, yang bisa menjadi pilihan tepat jika perusahaan memproyeksikan pertumbuhan jumlah pengguna.
Contoh Pemanfaatan Cloud Storage Berdasarkan Kebutuhan
Penataan Lingkungan Telework
Sekarang ketika remote work sudah menjadi hal yang umum, mekanisme untuk dapat mengakses data internal dari luar perusahaan dengan aman sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Dengan mengadopsi cloud storage, akses ke folder berbagi internal menjadi mungkin tanpa perlu VPN, dan efisiensi kerja meningkat secara drastis.
Selain itu, kolaborasi di cloud juga menjadi lebih mudah, sehingga sangat ideal untuk penataan dasar lingkungan hybrid work antara bekerja di kantor dan bekerja secara remote.
Penyimpanan Data Akuntansi dan Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Penyimpanan Buku Elektronik
Menyusul revisi sistem pada Januari 2022, mulai Januari 2024 kepatuhan terhadap Undang-Undang Penyimpanan Buku Elektronik telah diwajibkan sepenuhnya. Terutama untuk “data transaksi elektronik” seperti kuitansi dan faktur, diperlukan pengelolaan di cloud yang menjamin keaslian, visibilitas, dan keberlangsungan penyimpanan.
Dengan memanfaatkan cloud storage, buku elektronik ini dapat disimpan dan dikelola secara aman dan efisien dalam format yang sesuai dengan persyaratan hukum. Pemberian cap waktu per folder, pencatatan otomatis riwayat perubahan, serta pengelolaan metadata dengan tingkat pencarian tinggi memungkinkan pembangunan sistem manajemen yang melampaui basis kertas, dan ini merupakan daya tarik besar.
Manajemen Versi dan Kolaborasi dalam Tim
Berbagi file per proyek dan pengeditan dokumen bersama adalah bidang di mana cloud storage menunjukkan nilai sebenarnya. Terutama pada pembuatan dan proses tinjauan dokumen yang melibatkan banyak orang, penyimpanan lokal atau lampiran email menimbulkan masalah besar berupa kebingungan versi file.
Dengan menggunakan cloud storage, file versi terbaru selalu dapat dibagikan sembari menyimpan riwayat perubahan sebelumnya secara otomatis, sehingga proses tinjauan dan manajemen progres menjadi jauh lebih efisien.
Contoh Nyata Penerapan Filebox
Salah satu Perusahaan di Indonesia mengadopsi cloud storage "Cloudmatika Filebox" untuk mengatasi ketidaknyamanan server berbagi file on-premise konvensional. Tujuannya adalah peningkatan efisiensi kerja dan kelancaran berbagi informasi. Poin yang sangat dihargai adalah peningkatan aksesibilitas saat perjalanan dinas dan di lokasi proyek, pengaturan hak akses per divisi, serta sistem biaya berbasis kapasitas yang jelas dan dapat digunakan dengan tenang.
Setelah penerapan, data inventaris dan penjualan diatur berdasarkan divisi dan peran. Karena dapat dioperasikan secara intuitif dengan antarmuka seperti Explorer, bahkan karyawan yang tidak terbiasa dengan teknologi pun memberikan penilaian positif. Peninjauan ulang struktur folder lama dan pembaruan perangkat lama juga dilakukan bersamaan, sehingga "visualisasi informasi" dan "penghapusan pekerjaan yang tidak efisien" berhasil dicapai.
Ke depannya, sistem POS dan manajemen pelanggan juga direncanakan untuk dialihkan ke cloud, sehingga pembangunan dasar transformasi digital (DX) sedang berlangsung.
Daftar Periksa Sebelum Penerapan|6 Poin Pemilihan

Berikut ini kami rangkum 6 poin pemeriksaan terkait cara memilih cloud storage.
Poin Pengecekan |
Poin Penjelasan |
Tindakan Keamanan |
- Enkripsi AES-256, kontrol akses, autentikasi dua faktor, dll.
- Prasyarat untuk era Zero Trust
|
Kapasitas Penyimpanan & Sistem Biaya |
- Sistem biaya bulanan tetap atau biaya berdasarkan penggunaan
- Perhatikan juga batasan jumlah pengguna dan biaya kelebihan kapasitas/li>
|
Lokasi Data |
- Lokasi di pusat data domestik atau wilayah luar negeri memengaruhi tata kelola dan kepatuhan hukum
- Penting, terutama dalam manajemen data akuntansi
|
Konektivitas dengan OS & Aplikasi yang Sesuai |
- Poin utama adalah kompatibilitas dengan alat bisnis yang ada seperti integrasi dengan Windows Explorer, Office, Teams, dan Slack
|
Sistem Dukungan & Dukungan Bahasa |
- Konfirmasikan ketersediaan dukungan bahasa Jepang dan dukungan telepon untuk mengantisipasi masalah setelah implementasi
|
Sistem Pencadangan & Pemulihan |
- Penting juga dari sudut pandang fitur pencadangan otomatis, fitur pemulihan, keberadaan penyimpanan log, dan BCP/DR (Pemulihan Bencana)
|
Keunggulan Layanan Filebox Cloud Storage
Cloudmatika Filebox adalah layanan server file cloud dari Cloudmatika. Fitur utamanya adalah
pengguna tanpa batas jadi meskipun jumlah karyawan bertambah seiring pertumbuhan bisnis, tidak diperlukan biaya tambahan. Antarmuka penggunanya yang intuitif, yang dapat digunakan seperti
Explorer atau Finderyang sudah familiar, membuatnya sangat mudah dioperasikan. Oleh karena itu, tidak ada kebutuhan untuk pelatihan khusus saat beralih dari server file lokal ke cloud.
Layanan ini mendukung 24 bahasa, mengatasi kendala bahasa untuk perusahaan global, memastikan kelancaran bisnis bahkan dengan basis produksi atau klien di luar negeri.
Terdapat dua paket: Dimulai dari Paket Standar 1TB Storage dan Paket Lanjutan (Advance) 3TB Storage. Tersedia juga uji coba gratis selama 14 hari untuk mencoba penggunaannya secara langsung.
Fitur Cloudmatika Filebox
- Dapat digunakan dengan operasi yang biasa dilakukan.
- Manajemen terpusat untuk ID dan kata sandi.
- Pembuatan tautan berbagi.
- Integrasi dengan perangkat seluler.
- Pengaturan izin untuk setiap pengguna.
- Manajemen versi yang dapat memulihkan hingga 999 generasi.
- Unggah data hasil pindai secara otomatis.
- Dapat menyimpan langsung dari aplikasi lain.
- Dapat mengedit dan berkolaborasi pada file Office secara online langsung di browser.
- Dapat mencabut hak akses ke folder bersama.
- Dapat menonaktifkan tautan publik yang diterbitkan.
- Koneksi WebDAV (Paket Lanjutan).
Cloudmatika Filebox Security
- Enkripsi AES256-bit.
- Pengaturan autentikasi dua faktor.
- Mendukung kunci rahasia di dalam server.
- SSL pada layar manajemen web.
- Perlindungan terhadap ransomware.
- Dapat menghapus data jarak jauh dengan hak admin.
- Pusat data bersertifikasi ISO
- Membatasi akses dari alamat IP global selain yang ditentukan (Paket Lanjutan).
- Akses pertama kali dari perangkat baru hanya diizinkan setelah terautentikasi (Paket Lanjutan).
- Pengaturan tautan berbagi lanjutan, seperti batasan jumlah unduhan (Paket Lanjutan).
Paket |
Standar |
Lanjutan (Advance) |
Kapasitas |
1TB |
3TB |
Kontrak 1 Bulan
(Biaya Bulanan, tidak termasuk pajak) |
Rp 1,800,000 |
Rp 4,500,000 |
Kontrak 1 Tahun
(Biaya Bulanan, tidak termasuk pajak) |
Rp1,600,000 |
Rp 3,800,000 |
1. Hemat Biaya dengan Kapasitas 1TB & Pengguna Tak Terbatas
Banyak layanan cloud membebankan biaya per pengguna, tapi ClCloudmatika Filebox berbeda. Anda mendapat 1TB storage dengan pengguna tak terbatas hanya mulai dari Rp 1,600.000/bulan (belum termasuk pajak). Cocok untuk UKM maupun tim, dengan opsi Paket Advance untuk kapasitas dan keamanan lebih tinggi.
2. Keamanan Terjamin (AES256 & 2FA)
Filebox menggunakan enkripsi AES256-bit setara standar industri, dilengkapi autentikasi dua faktor, kontrol akses, serta manajemen riwayat file. Semua aktivitas tercatat di log, dan file yang terhapus bisa dipulihkan, sehingga aman dari risiko kebocoran maupun kesalahan pengguna.
3. Mudah Digunakan dengan Explorer & Finder
Operasional Filebox dibuat familiar layaknya folder Windows maupun Finder di macOS. Fitur drag & drop dan klik kanan untuk berbagi tersedia di kedua platform, sehingga memudahkan siapa saja, baik pengguna Windows maupun Mac untuk langsung menggunakannya tanpa perlu adaptasi rumit.
4. Data Center Lokal & Dukungan Bahasa Indonesia
Filebox dijalankan di pusat data milik sendiri di Jakarta, sehingga data Anda aman, patuh regulasi Indonesia, dan lebih terkontrol. Dukungan pelanggan tersedia dalam bahasa Indonesia via telepon dan chat, memastikan masalah terselesaikan cepat.
5. Uji Coba Gratis 14 Hari
Ingin mencoba dulu? Filebox menyediakan
Free Trial 14 Hari tanpa instalasi, sehingga perusahaan bisa melakukan verifikasi internal sebelum implementasi penuh.
Dengan kombinasi biaya efisien, keamanan tinggi, kemudahan penggunaan, infrastruktur lokal, dan uji coba gratis,
Cloudmatika Filebox menjadi solusi penyimpanan cloud ideal bagi bisnis yang membutuhkan kontrol data lebih baik dan sesuai regulasi Indonesia.