WAF adalah sistem keamanan yang perlu diterapkan pada website Anda guna menjaganya dari serangan cyber. Cari tahu fungsi dan kelebihan lainnya di sini!
Web Application Firewall atau yang biasa disingkat WAF adalah suatu teknologi yang banyak digunakan oleh perusahaan yang menyediakan produk atau layanannya melalui internet seperti e-commerce, e-banking, dan lain-lain. Fungsi utama WAF sendiri adalah untuk memberikan
keamanan pada suatu website agar terhindar dari ancaman cyber yang dapat merugikan perusahaan.
Lalu, apa sebenarnya WAF? Bagaimana cara kerjanya? dan apa saja manfaatnya untuk perusahaan?
Jika Anda ingin tahu lebih dalam mengenai WAF, maka silakan baca artikel ini hingga selesai. Melalui artikel ini, Anda akan menemukan informasi penting terkait WAF mulai dari pengertian, jenis, cara kerja, serta manfaatnya untuk website Anda. Untuk itu, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Web Application Firewall (WAF)?
Web Application Firewall (WAF) merupakan sebuah sistem keamanan atau firewall yang berfungsi untuk melindungi website dari
cyber attack seperti cross-site-scripting (XSS), Distributed Denial-of-Service (DDoS),
SQL injection, file inclusion, serta serangan lainnya.
Kemampuan WAF dalam melindungi suatu website dari
ancaman kejahatan cyber tidak perlu diragukan lagi. WAF merupakan sistem keamanan layer 7 yang dirancang untuk memantau, mendeteksi, menyaring, serta memblokir trafik berbahaya yang sekiranya dapat merusak website atau aplikasi web.
Baca Juga:
Mengenal Jenis Jenis Cyber Crime yang Harus Anda Waspadai
Bahkan, kemampuan proteksi WAF dapat mendeteksi dan mengamankan website dengan cepat dari cyber attack yang sangat berbahaya. Hal ini membuat WAF jauh lebih unggul dari firewall tradisional seperti IPSes dan IDSes, di mana kedua firewall tersebut tidak mampu melakukannya.
Apa saja jenis jenis WAF?
WAF sendiri umumnya dibedakan berdasarkan sistem basis yang digunakan. WAF dapat dijalankan menggunakan sistem network-based, host-based, atau cloud-based. Namun terkadang, WAF juga bisa digunakan melalui proxy yang terbalik dalam sebuah website atau aplikasi web.
1. Network-Based WAF
WAF jenis ini menggunakan hardware atau perangkat keras yang dipasang secara lokal dekat dengan aplikasi. Pemasangan perangkat keras secara lokal ini dapat mengurangi latensi, sehingga sistem pengamanan WAF dapat berjalan lebih stabil dan lancar.
Kebanyakan provider network-based WAF mengizinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan replikasi pada seluruh alatnya, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan deployment dan konfigurasi dengan skala yang besar.
Namun, jenis network-based WAF ini memiliki kekurangan, yaitu soal biaya. Anda perlu mengeluarkan budget yang lebih besar untuk menggunakan layanan ini, karena biasanya provider akan meminta uang muka dan juga biaya untuk pemeliharaan operasional.
2. Host-Based WAF
Secara harga, host-based WAF biasanya lebih murah dibandingkan network-based WAF. WAF jenis ini dapat terintegrasi dengan kode aplikasinya sendiri secara penuh. Selain itu, proses kustomisasi host-based WAF juga lebih mudah untuk disesuaikan.
Namun, penggunaan host-based WAF bisa menjadi sangat menyulitkan karena memerlukan perpustakaan aplikasi dan juga server lokal untuk membuatnya dapat berjalan dengan efektif. Jika ingin menggunakan WAF jenis ini, Anda perlu meng-hire lebih banyak karyawan dengan berbagai posisi mulai dari system analyst, developer, hingga DevOps/DevOps.
Jadi, secara biaya operasional host-based WAF akan memakan biaya lebih besar, karena Anda perlu membayar lebih banyak pegawai.
3. Cloud-Based WAF
Cloud-Based WAF bisa tersedia berdasarkan subscription atau penggunaan serta lebih mudah untuk dilakukan deployment. Terkadang, Anda hanya memerlukan domain sederhana atau melakukan perubahan proxy untuk memindahkan trafik aplikasi.
Jenis WAF ini bisa menjadi opsi yang sangat cocok bagi perusahaan yang tidak memiliki SDM memadai dalam melakukan manajemen WAF. Sebab, pengelolaan cloud-based WAF akan sepenuhnya dilakukan oleh provider layanan WAF.
Cara ini akan membuat biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah, serta memugkinkan website atau aplikasi web Anda terlindungi pada seluruh spektrum lokasi hosting dengan skala yang lebih luas dan juga sistem keamanan terbaru.
Bagaimana cara kerja WAF melindungi website Anda?
Cara kerja WAF adalah dengan melakukan analisis terhadap permintaan dari Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk memastikan mana bagian yang aman dan mencurigakan. WAF menganalisis HTTP pada bagian permintaan GET dan POST. Permintaan GET digunakan untuk memperoleh data dari server, sedangkan POST sebaliknya, yaitu digunakan untuk mengirim data ke server.
Setidaknya, ada tiga cara yang dilakukan WAF untuk menyaring dan menganalisis konten dari HTTP. Berikut adalah penjelasannya.
1.Whitelisting
Whitelisting hanya akan mengizinkan permintaan yang sudah dianggap aman dan akan menolak seluruh permintaan secara default. Biasanya, akan ada beberapa alamat IP yang sudah tersedia dan dianggap aman. Whitelisting merupakan cara yang lebih mudah dibandingkan blacklisting. Namun, terkadang cara ini menjadi kurang akurat, sehingga secara tidak sengaja dapat memblokir trafik yang sebenarnya aman untuk website Anda.
2. Blacklisting
Blacklisting akan menggunakan settingan tertentu untuk menyaring dan memblokir trafik berbahaya dari situs web dan akan melepaskan data secara default. Simpelnya, blacklisting merupakan penggunaan settingan atau preset tertentu untuk mendeteksi adanya trafik yang berbahaya. Cara ini dirasa sangat cocok digunakan pada website publik, karena banyak mendapatkan trafik dari alamat IP yang tidak dikenal dan mencurigakan.
Namun, blacklisting juga memiliki kekurangan, yaitu dibutuhkan effort yang lebih besar untuk menggunakannya, serta perlu informasi yang lebih detail untuk menyaring data berdasarkan informasi yang spesifik.
3. Hybrid Security
Seperti namanya, hybrid security menggabungkan dua cara, yaitu whitelisting dan blacklisting. Cara ini akan memungkinkan WAF menjadi lebih efektif dalam melakukan pengaman terhadap suatu situs web atau aplikasi web.
Apa manfaat menggunakan WAF bagi Website Anda?
Umumnya, pebisnis menggunakan WAF untuk melindungi website mereka dari serangan cyber. Namun, selain untuk melindungi website, WAF juga memiliki manfaat lain. Berikut ini adalah beberapa manfaat lain dari WAF yang perlu Anda ketahui.
1. Melindungi Data Penting Perusahaan
Banyak hacker yang melakukan tindak kejahatan cyber terhadap sebuah website perusahaan untuk mencuri data-data penting. Data-data yang berhasil dicuri tersebut, biasanya akan disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan lainnya seperti penipuan dan pemerasan. Bahkan, tidak jarang juga data tersebut mereka jual ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga:
Berbagai Macam Keamanan Jaringan dan Fungsinya Yang Harus Anda Pahami
Itulah mengapa Anda perlu menggunakan WAF pada situs web yang dimiliki. WAF dapat menyulitkan bahkan mencegah hacker untuk mencuri data-data penting yang ada di dalam website Anda, sehingga data tetap terlindungi dengan aman.
2. Menjaga Reputasi Perusahaan
Kehilangan data penting akan sangat merugikan perusahaan karena dapat mendatangkan pengaruh yang buruk. Pelanggan, client, dan mitra bisnis akan sulit memberikan kepercayaannya jika hal itu terjadi.
Maka dari itu, sistem pengaman situs web menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga reputasi perusahaan. Satu kali saja perusahaan Anda melakukan kesalahan terkait data, maka reputasinya akan dinilai buruk dan sulit untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari pelanggan.
3. Menghindari Tuntutan Kebocoran Data
Selain dapat membuat reputasi perusahaan Anda menurun, kehilangan data penting juga bisa mendatangkan masalah yang lebih besar. Bukan tidak mungkin para korban yang merasa dirugikan akan melakukan tuntutan hukum kepada perusahaan Anda atas kelalaian keamanan yang mengakibatkan hilangnya data-data penting.
Baca Juga: Kenali 4 Cara Membackup Data Dengan Benar Agar Data Anda Aman
Anda tentu tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan? Maka dari itu selalu perhatikan dan gunakan sistem keamanan yang baik untuk melindungi data pada website Anda.
Itulah penjelasan lengkap tentang Web Application Firewall (WAF) mulai dari pengertian, jenis, cara kerja, dan juga manfaatnya. WAF adalah salah satu sistem keamanan yang perlu diterapkan agar website Anda tetap terlindungi dari serangan cyber yang berbahaya.
Jika tertarik menggunakan WAF, Anda bisa mencoba layanan Web Application Firewall (WAF) dari Cloudmatika. Layanan Cloudmatika Web Application Firewall (WAF) dapat memblokir berbagai macam serangan web secara akurat dan cepat dengan logic berbasis teknologi analysis detection. Mengurangi dan memblokir DDoS attack yang berusaha membuat resources overload dan membuat website tidak dapat diakses.
Mulai dari Rp300.000/bulan, Anda sudah bisa menikmati layanan WAF berbasis cloud dengan kapasitas trafik mencapai 50 GB. Selain itu, Cloudmatika juga menyediakan 14 hari free trial bagi Anda yang ingin mencobanya. Segera hubungi
Cloudmatika untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut.