Apa Itu Error 403 pada Website serta Cara Mengatasinya

By 28 October, 2022

Pernah mendapati pesan Error 403 saat membuka suatu website? Tak perlu panik, mari ketahui penyebabnya dan cara-cara mengatasinya!

Ketika mencari sebuah informasi di internet, Anda mungkin pernah mendapatkan kode bertuliskan, “403 Forbidden – You don’t have permission to access on this server.”

Anda tidak perlu khawatir karena kode error tersebut memang sudah cukup umum terjadi. Bahkan sebagian besar para webmaster sering mendapatkan pesan error ini. Perlu digarisbawahi terlebih dahulu bahwa Error 403 terjadi disebabkan oleh berbagai keadaan. Terkadang, Error 403 terjadi karena perusahaan hosting melakukan beberapa perubahan dalam sistem atau melakukan update.

Lalu, apa sebenarnya Error 403 itu? Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini. 

Apa Itu Error 403?

Error 403 Forbidden yaitu kode status HTTP yang akan muncul jika ada masalah pada permission website atau resource yang Anda akses. Kode Error 403 Forbidden akan muncul ketika web server sebetulnya memahami permintaan Anda, tetapi tidak dapat menyediakan akses yang Anda minta.

Berikut ini adalah contoh-contoh Error 403 yang paling sering terjadi:
  • Error 403
  • Error 403 – Forbidden
  • HTTP Error 403 – Forbidden
  • HTTP 403
  • Forbidden
  • Access Denied – You don’t have permission to access
  • 403 Forbidden request forbidden by administrative rules
  • Forbidden: You don’t have permission to access on this server 


Apa Penyebab Error 403?

Ada beberapa keadaan yang bisa menyebabkan terjadinya Error 403 Forbidden. Berikut ini adalah beberapa penyebab Error 403 yang perlu Anda ketahui:


1. Kesalahan pada Perizinan File

Bagi website yang tidak berada pada web server Apache, misalnya Nginx, Error 403 Forbidden bisa saja terjadi karena ada kesalahan pengaturan pada hak akses folder publik atau folder website.


2. File .htaccess

Sementara bagi website yang berada dalam cloud server atau hosting dengan web server Apache, Error 403 Forbidden bisa saja terjadi karena adanya kesalahan pada file .htaccess. 


3. Kesalahan pada Plugin

Terakhir, selain kedua keadaan sebelumnya, bisa juga Error 403 Forbidden terjadi karena ada kesalahan pada plugin. Misalnya plugin yang error, baik karena versi PHP yang tidak mendukung atau karena masalah lainnya. Sehingga, terjadilah masalah Error 403 Forbidden pada website tersebut.


Bagaimana Cara Mengatasi Error 403 pada Website Anda?

Setelah mengetahui beberapa keadaan yang bisa menyebabkan terjadinya Error 403 Forbidden, sekarang Anda perlu memahami cara mengatasi keadaan tersebut. Berikut ini beberapa cara mengatasi Error 403 Forbidden:


1. Lakukan Reset Permission File dan Direktori

Cara pertama adalah dengan melakukan reset pada permission file. Pasalnya, permission yang buruk pada file atau folder bisa menyebabkan terjadinya error ini. Pada dasarnya, permission ini berfungsi untuk mengontrol bagaimana Anda bisa membaca, menulis, serta menjalankan file sesuai dengan kebutuhan. 


2. Cek File .htaccess 

Anda mungkin masih merasa asing dengan istilah file .htaccess. Keadaan ini bisa terjadi karena file terkadang tersembunyi dalam suatu direktori project. Berikut ini adalah Langkah-langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, cari File Manager pada control panel hosting. Kemudian, di dalam direktori “public_html”, carilah file “.htaccess”. Jika tidak ada, maka klik “Settings” untuk mengaktifkan opsi “Show Hidden”. 

Supaya Anda bisa memahami file .htaccess, lihatlah file konfigurasi server yang mayoritas cara kerjanya adalah mengubah konfigurasi dalam pengaturan server web Apache. Meskipun file .htaccess bisa ditemukan pada hampir semua website, namun pada beberapa keadaan, jika website Anda tidak mempunyai file .htaccess, Anda harus membuat file .htaccess secara manual.


3. Menonaktifkan Plugin

jika kedua langkah sebelumnya tidak berhasil, ada kemungkinan Error 403 Forbidden terjadi karena plugin yang tidak sesuai. Pada langkah ini, cobalah untuk menonaktifkan plugin agar bisa dipastikan apakah plugin menjadi penyebab terjadinya Error 403 atau bukan. Nonaktifkan semua plugin secara bersamaan melalui proses terpisah. Dengan ini pula, Anda bisa mendeteksi error dan menerapkan solusinya. 


4. Cek Nama Domain

Selanjutnya, Error 403 Forbidden juga bisa terjadi karena nama domain anda mengarah ke alamat IP yang salah. Alhasil, Anda tidak memiliki permission untuk mengakses kontennya. Untuk masalah satu ini, lakukanlah pemeriksaan ulang nama domain yang Anda gunakan.

Baca Juga: Apa itu Domain?


5. Edit Kepemilikan File

Selanjutnya, kepemilikan file yang salah juga bisa menjadi salah satu alasan terjadinya Error 403 Forbidden jika Anda memakai Linux atau VPS hosting file. Folder biasanya bisa ditetapkan pada owner, grup, atau keduanya. Untuk mengubah kepemilikan tersebut, Anda memerlukan akses SSH. Selain itu, Anda juga memerlukan terminal SSH untuk terhubung ke VPS server.


6. Identifikasi Adanya Malware

Perhatikan juga apakah website Anda terkena malware atau tidak. Malware juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya Error 403 Forbidden. Jika website terkena malware, kode yang tidak diinginkan akan terus dimasukkan ke dalam file .htaccess Anda sehingga error ini tetap terjadi meskipun Anda sudah mencoba memperbaiki .htaccess.

Baca Juga: Mengenal Beragam Cara Mengatasi Malware dengan Efektif


7. Hapus Cache Web

Terakhir, periksa juga cache dan cookie web browser Anda karena bisa jadi penyebab Error 403 Forbidden berasal dari sana. Mungkin link website yang masuk ke dalam cache sudah diperbarui dan versi website sudah berbeda, sehingga link yang lama pun tidak dapat dibuka.

Demikian penjelasan mengenai Error 403 Forbidden. Kondisi ini memang cukup umum dijumpai, tetapi bukan berarti tidak bisa dihindari. Untuk itu, pastikan Anda membuat website dengan domain yang tepercaya. Tak perlu bingung, karena Cloudmatika menyediakan jasa pembuatan Domain dan juga license SSL. Hubungi Cloudmatika sekarang juga untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan ini.
Whatsapp Chat Chat Kami Disini