Apa Perbedaan Antara NAS dan File Server. Penggunaannya, Kelebihan dan Kekurangan, Serta Kriteria Pemilihannya

By Cloudmatika 03 February, 2025

Perusahaan memiliki berbagai cara untuk mengelola dan berbagi informasi. Salah satunya dengan menggunakan NAS. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi NAS sebagai pengganti File Server konvensional.

Perusahaan memiliki berbagai cara untuk mengelola dan berbagi informasi. Salah satunya dengan menggunakan NAS. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi NAS sebagai pengganti File Server konvensional.

Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara NAS dan File Server, kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta tips memilih. Selain itu, kami juga akan membahas fitur-fitur File Server berbasis Cloud sebagai pilihan ketiga.
 
img
 

Apa Perbedaan Antara Penyimpanan yang Terhubung ke Jaringan (NAS) dan File Server?

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu konsep dasar mengenai NAS (Network Attached Storage) dan File Server. Kedua perangkat ini sering digunakan untuk menyimpan dan berbagi data dalam jaringan, namun memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.

Kurangnya pemahaman mendalam tentang perbedaan kedua perangkat ini berpotensi menimbulkan masalah serius, seperti penurunan produktivitas dan peningkatan biaya operasional yang tidak perlu.
 

Apa itu NAS?

NAS adalah singkatan dari "Network Attached Storage" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Penyimpanan Terhubung Jaringan".

Sesuai namanya, NAS adalah perangkat penyimpanan (storage). Jika Anda membayangkan perangkat penyimpanan, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran adalah hard disk eksternal yang terhubung ke komputer melalui kabel USB. Namun, perbedaan utama NAS adalah storage yang terhubung melalui jaringan.
 

Cara Mengakses dan Menyimpan Data di NAS

Fungsi utama NAS adalah untuk backup dan berbagi file.

Karena terhubung dalam satu jaringan, pengguna yang berbeda dalam jaringan tersebut dapat mengakses dan melakukan backup data dari perangkat seperti komputer atau smartphone, serta saling berbagi data.
 

Apa itu File Server?

File Server adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola dan berbagi file melalui jaringan komputer.

Server sendiri pada dasarnya adalah sebuah mekanisme yang menyediakan berbagai data dan fungsi sebagai respons terhadap permintaan dari komputer yang terhubung dalam jaringan. Contoh server lainnya adalah web server dan email server. File Server sendiri merupakan jenis server yang khusus dirancang untuk mengelola dan berbagi file.
 

Cara Mengelola Data di File Server

Secara umum, File Server diinstal dan dibangun sendiri oleh perusahaan, sehingga dapat disesuaikan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan bisnis dan penggunaan.

Misalnya, administrator dapat dengan bebas mengubah izin akses untuk setiap file atau folder. Selain itu, dimungkinkan juga untuk merekam riwayat akses, pengeditan, dan lainnya pada File Server (log akses).
 


Perbedaan Dasar Antara NAS dan File Server

NAS itu seperti "perangkat" layaknya hard disk, sedangkan File Server adalah sebuah "sistem". Karena itu, NAS bisa langsung digunakan setelah dibeli dan dihubungkan ke jaringan yang sudah ada, sedangkan File Server membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dibangun karena harus menggabungkan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Selain itu, biaya pengelolaan dan operasional File Server juga lebih tinggi dibandingkan NAS setelah implementasi.

img
 

Apa Saja Fungsi NAS dan File Server?

Pada bagian ini, kita akan membandingkan NAS dan File Server. Dengan mengidentifikasi fitur-fitur yang dapat dilakukan oleh keduanya, serta fitur-fitur yang hanya dapat dilakukan oleh salah satu di antaranya, Anda dapat menemukan solusi yang paling sesuai untuk perusahaan Anda.
 

Hal-Hal yang Dapat Dilakukan oleh NAS dan File Server Secara Bersamaan

NAS dan File Server sama-sama dapat digunakan untuk menyimpan dan berbagi file.

Karena dapat digunakan untuk menyimpan file, pengguna dalam jaringan dapat memilih NAS atau File Server sebagai tempat penyimpanan file yang dibuat menggunakan komputer mereka. Dengan demikian, hard disk komputer mereka tidak akan cepat penuh dan mereka dapat mencadangkan data ke NAS atau File Server untuk mengantisipasi risiko kehilangan data.

Selain itu, dengan berbagi data di NAS atau File Server, kolaborasi dengan pengguna lain menjadi lebih mudah. Jika tidak menggunakan NAS atau File Server, maka data harus dilampirkan pada email atau ditransfer menggunakan USB flash drive, sehingga meningkatkan risiko kebocoran informasi. Dengan kata lain, NAS dan File Server juga merupakan solusi keamanan informasi yang efektif.
 

Keunggulan Unik NAS

Dibandingkan dengan File Server, NAS lebih mudah dipasang dan dioperasikan. Berbeda dengan File Server yang memerlukan konfigurasi jaringan secara manual, NAS tidak memerlukan pengaturan yang rumit saat pemasangan.
 

Keunggulan Unik File Server

File Server lebih unggul daripada NAS dalam hal fleksibilitas konfigurasi. Pada saat pemasangan, File Server dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Jika NAS lebih berfokus pada penyimpanan data (storage), File Server dapat dikustomisasi sebagai sebuah "sistem" dengan berbagai fungsi tambahan.

img
 

Alasan Mengapa Perlu untuk Mengevaluasi Ulang pada File Server

Meninjau ulang File Server hal yang perlu dilakukan seiring perubahan signifikan dalam lingkungan bisnis yang mengelilingi perusahaan. Di sini, kami akan menjelaskan dua poin spesifik.
  • Kebutuhan untuk mengatasi serangan ransomware dan sejenisnya
  • Perluasan gaya kerja baru
Mari kita bahas satu per satu di bawah ini.
 

Pentingnya Merespons Serangan Ransomware dan Cyberattack lainnya

Ransomware adalah program jahat yang menginfeksi perangkat seperti komputer dan server, kemudian mengenkripsi data di dalamnya, dan meminta pembayaran (uang atau aset kripto) sebagai imbalan untuk memulihkan data tersebut. Tentu saja, data yang disimpan di File Server juga menjadi target serangan.

Riset Fortinet mengungkapkan bahwa serangan siber di Indonesia melonjak 43% lebih cepat pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Temuan kunci lainnya dari riset ini adalah serangan siber yang terjadi rata-rata 4,76 hari setelah eksploitasi baru diumumkan, serta adanya celah keamanan yang belum ditambal (unpatched) selama lebih dari 15 tahun.

Semua perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi ancaman baru sambil mempertahankan produktivitas, meskipun harus mengakomodasi gaya kerja yang fleksibel seperti bekerja dari rumah.
 

Implementasi Model Kerja Baru yang Meluas

Sebelumnya, ketika semua perangkat berada di kantor dan berbagi informasi dilakukan di dalam perusahaan, File Server sudah cukup memadai. Namun, dengan adanya penerapan teleworking, kebutuhan karyawan untuk mengakses data dari luar kantor semakin meningkat.
 

Mengapa VPN Sering Digunakan untuk Akses Jarak Jauh ke File Server?

VPN (Virtual Private Network) telah menjadi solusi populer untuk mengakses file server dari luar kantor karena VPN menciptakan terowongan terenkripsi antara perangkat Anda dan jaringan kantor, sehingga data yang ditransmisikan sulit untuk disadap oleh pihak yang tidak berwenang. Selain itu, VPN menyembunyikan alamat IP asli Anda, membuat aktivitas online Anda lebih sulit dilacak.

Meskipun VPN menawarkan tingkat keamanan yang tinggi, penting untuk memahami bahwa tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap ancaman. VPN itu sendiri dapat memiliki kerentanan keamanan jika tidak dikonfigurasi dengan benar atau jika penyedia VPN tidak menerapkan praktik keamanan terbaik.



img
 

5 Manfaat Utama File Server

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ciri khas utama dari File Server adalah fleksibilitas dalam pengaturan dan kemampuan untuk menambahkan fitur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Secara lebih spesifik, mari kita bahas satu persatu tentang 5 keunggulan dari File Server.
  1. Pengaturan Hak Akses yang Detail
    Secara umum, pada sistem operasi server seperti Windows Server, pengelolaan hak akses dapat dilakukan dengan mudah berkat adanya Active Directory (fungsi manajemen pengguna dari Microsoft). Dengan mengatur hak akses secara detail, risiko akses tidak sah dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan keamanan informasi di perusahaan.

  2. Peningkatan Kapasitas Penyimpanan yang Mudah
    Biasanya, untuk komputer pribadi, menambahkan HDD atau SSD dibatasi hanya sampai dua unit. Namun, untuk File Server, kita bisa memasang ratusan hingga ribuan HDD atau SSD. Mengingat data yang kita kelola dan ukuran setiap file semakin besar belakangan ini, fleksibilitas dalam memperluas kapasitas File Server menjadi daya tarik yang sangat besar.

  3. Kustomisasi Fitur
    Meningkatkan efisiensi kerja selalu menjadi tantangan utama bagi perusahaan. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan, namun cara mengelola dan berbagi data merupakan kunci utamanya. Dengan menggunakan File Server, perusahaan dapat mengatur dan menambahkan fitur sesuai dengan skala, jenis bisnis, dan tantangan yang sedang dihadapi.

  4. Peningkatan Efisiensi Kerja
    Meningkatkan efisiensi kerja selalu menjadi tantangan utama bagi perusahaan. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan, namun pengelolaan dan pembagian data merupakan kunci utama. Dengan menggunakan File Server, perusahaan dapat mengatur dan menambahkan fitur sesuai dengan skala, jenis bisnis, dan tantangan yang sedang dihadapi.

  5. Peningkatan Keamanan Informasi
    Saat ini, informasi telah menjadi salah satu "aset" yang sangat berharga bagi perusahaan. Sekali data hilang, kepercayaan pelanggan akan hilang dan kerugian finansial yang ditimbulkan pun tidak dapat diukur. File Server, dengan fleksibilitas tinggi dalam pengaturan keamanan, memungkinkan perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan yang sesuai dengan ancaman siber yang terus berkembang terhadap aset informasi perusahaan.

  6.  
  img
 

2 Kelemahan Utama dari File Server

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, File Server memiliki banyak keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan. Karena File Server dipasang di dalam perusahaan, maka pemeliharaan dan pengelolaannya harus dilakukan oleh perusahaan sendiri. Secara spesifik, kekurangannya dapat diringkas menjadi dua poin berikut.
  1. Membutuhkan Staff Ahli yang Selalu Berjaga
    File Server harus ditempatkan di dalam perusahaan dan memerlukan staf ahli yang selalu berjaga. Hal ini berarti perusahaan harus mengalokasikan sumber daya internal untuk pemeliharaan dan pengelolaan File Server. Seiring dengan penurunan populasi usia produktif akibat penuaan penduduk, kekurangan tenaga kerja menjadi masalah serius, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah. Oleh karena itu, menempatkan staf ahli secara terus-menerus seringkali sulit dilakukan dalam praktik.

  2. Biaya yang Mahal
    Pemasangan File Server memerlukan biaya investasi yang tinggi. Secara spesifik, biaya ini mencakup pembelian perangkat keras server, serta biaya pembangunan dan konfigurasi awal lingkungan internal.

    Selain itu, biaya operasional setelah pemasangan juga perlu diperhatikan. Biaya ini meliputi biaya lisensi, biaya pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, biaya operasional server dan pendinginannya. Lebih lanjut, ketika sistem sudah usang, rekonstruksi seluruh sistem file tidak dapat dihindari dan akan membutuhkan biaya yang sangat besar.

  3.  
img
 

3 Keuntungan Menggunakan NAS

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fitur utama NAS adalah kemudahan dalam instalasi dan pengoperasian. Berdasarkan hal tersebut, secara spesifik dapat diringkas menjadi tiga poin berikut.
  1. Dibandingkan dengan File Server, NAS Lebih Mudah Diimplementasikan
    Keuntungan terbesar NAS adalah kemudahan dalam implementasinya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengaturan File Server membutuhkan biaya awal yang sangat besar. Sebaliknya, NAS dalam kebanyakan kasus dapat langsung digunakan setelah membeli produk dari vendor, menghubungkannya dengan kabel, dan melakukan pengaturan sederhana.

  2. Penghematan Sumber Daya Manusia Perusahaan
    Karena proses pengenalan dan penggunaannya yang mudah, perusahaan tidak perlu menugaskan staf ahli secara tetap. Dengan demikian, sumber daya manusia perusahaan yang terbatas dapat dialokasikan untuk tugas-tugas lain. Jika terjadi kendala dalam penggunaan, staf internal dapat menghubungi pusat layanan pelanggan produsen untuk mendapatkan solusi atas sebagian besar masalah.

  3. Biaya yang Lebih Hemat
    Seringkali, mendengar kata "mengimplementasikan NAS" langsung terbayang biaya yang sangat besar. Namun, sederhananya, ini sama saja dengan membeli perangkat penyimpanan (storage). Oleh karena itu, untuk perusahaan menengah kecil dengan sekitar 50 karyawan, NAS dapat diperoleh dengan harga sekitar 10 hingga 30 juta rupiah, dan biaya operasionalnya pun tidak terlalu besar.
img
 

2 Kekurangan NAS yang Perlu Diperhatikan

NAS merupakan solusi yang menarik bagi UMKM karena dapat menekan biaya baik saat pengadaan maupun dalam operasional. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, NAS juga memiliki beberapa kekurangan. Secara umum, kekurangan NAS dapat dirangkum dalam dua poin utama
  1. Memiliki Batasan untuk Dikembangkan
    NAS tidak memerlukan pengaturan yang rumit saat pertama kali digunakan, namun memiliki keterbatasan dalam hal ekspansi. Selain itu, terdapat batasan dalam mengubah pengaturan atau menambahkan fitur secara bebas selama masa penggunaan

  2. Ada Batas pada Tingkat Keamanan
    NAS menyediakan fitur antivirus dan kontrol akses, namun fleksibilitas konfigurasinya terbatas. Seiring dengan meningkatnya kompleksitas ancaman siber, hal ini dapat memunculkan kekhawatiran akan keamanan data perusahaan.
img
 

5 Perbedaan Utama Antara NAS dan File Server

  1. Fleksibilitas Kustomisasi
    Semakin tinggi tingkat kustomisasi, semakin mudah untuk mengoptimalkan sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis dan skala perusahaan. Dalam hal ini, File Server sangat cocok untuk disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan, karena perangkat dan sistemnya dapat dikonfigurasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa File Server memiliki tingkat kustomisasi yang sangat tinggi.

    Di sisi lain, NAS tidak memiliki tingkat kustomisasi setinggi File Server. Jika dilihat dari segi kustomisasi, File Server jauh lebih unggul.
     
  2. Jangkauan Penggunaan
    Sistem apa pun, jika diterapkan begitu saja tanpa perencanaan yang matang, akan berujung pada kegagalan. Hal yang paling penting adalah menentukan dengan jelas lingkup penggunaan dan tujuannya. Misalnya, masalah apa yang ingin perusahaan Anda selesaikan dengan berbagi informasi? Apakah File Server atau NAS yang lebih cocok untuk itu?

    Dengan tujuan yang jelas, lingkup penggunaannya pun akan semakin terfokus. Apakah sistem ini hanya akan digunakan oleh karyawan perusahaan, atau juga melibatkan pihak eksternal seperti mitra bisnis? Berapa banyak data yang ingin disimpan dan dibagikan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab dengan jelas..

  3. Upaya Pengamanan
    Singkatnya, File Server memungkinkan penerapan langkah-langkah keamanan informasi yang jauh lebih ketat. Misalnya, dalam hal menangkal serangan siber, File Server menawarkan tingkat kustomisasi yang sangat tinggi sehingga memungkinkan penerapan langkah-langkah keamanan yang disesuaikan dengan tingkat pentingnya informasi. Sebaliknya, NAS memiliki keterbatasan dalam hal kustomisasi dan cenderung lebih rentan terhadap ancaman keamanan.

    Selain itu, meskipun NAS memiliki keuntungan portabilitas karena ukurannya yang kompak, hal ini juga meningkatkan risiko keamanan seperti pencurian. File Server, di sisi lain, hampir tidak mungkin untuk dibawa pergi secara fisik.

  4. Implementasi dan SOP
    Sebagaimana telah dijelaskan, implementasi File Server mengharuskan pembangunan infrastruktur sistem yang lebih kompleks. Berbeda dengan NAS yang tidak memerlukan konfigurasi yang rumit dan dapat langsung dioperasikan setelah instalasi.
     
  5. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan
    Dibandingkan dengan File Server, NAS memerlukan lebih sedikit usaha dalam proses instalasi dan pengoperasiannya. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan pun secara otomatis menjadi lebih rendah.
img
 

NAS dan File Server, mana yang lebih baik digunakan?

Masih banyak orang yang ragu dalam memilih NAS atau File Server. Yang terpenting adalah menentukan tujuan utama mengapa kita ingin mengimplementasikannya. Mari kita bahas lebih lanjut!
 

Pilihlah Sesuai Dengan Tujuan Penggunaannya

Tidak hanya terbatas pada NAS dan File Server, tetapi saat memilih perangkat atau sistem, sangat penting untuk menentukan tujuan penggunaannya dengan jelas.

Sebagai contoh, untuk perangkat, smartphone dan tablet sangat cocok untuk mengakses data kapan saja dan di mana saja, namun memiliki keterbatasan untuk melakukan tugas kompleks seperti mengedit video. Sebaliknya, desktop terbatas untuk digunakan di kantor atau rumah, tetapi jangkauan tugasnya lebih luas.

Jika kita tidak jelas tentang apa yang ingin kita lakukan dengan perangkat, kita mungkin akan berakhir dengan perangkat yang mahal namun tidak terpakai secara maksimal. Hal yang sama berlaku untuk NAS dan File Server.
 

Dalam Situasi Apa NAS itu Cocok untuk Digunakan?

NAS sangat cocok digunakan oleh organisasi kecil yang ingin menekan biaya dan melakukan penyimpanan serta berbagi file. Karena ukuran organisasinya yang kecil, biasanya tugas para pengguna dalam jaringan juga bersifat umum, sehingga tidak banyak diperlukan perubahan pengaturan yang rumit.
 

Kapan Sebaiknya Menggunakan File Server?

File Server sangat cocok untuk organisasi berskala besar yang membutuhkan penyimpanan dan berbagi file, serta pengaturan yang fleksibel dan penambahan fitur untuk mendukung beragam tugas di berbagai departemen.

Selain itu, meskipun saat ini masih berskala kecil, organisasi yang memperkirakan peningkatan jumlah karyawan dan volume kerja di masa depan juga dapat mempertimbangkan untuk mengimplementasikan File Server. Dengan demikian, meskipun terdapat biaya awal, efisiensi dalam berbagi file dapat meningkatkan produktivitas dan mengarah pada pengurangan biaya dalam jangka panjang.

  img
 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengelola (NAS) dan File Server

Saat mengoperasikan NAS, perlu diperhatikan risiko kehilangan data yang tinggi akibat pengaruh fisik. Sementara itu, dalam mengoperasikan File Server, biaya awal dan biaya tenaga kerja cenderung lebih tinggi.
 

Tingginya Risiko Kehilangan Data Akibat Faktor Fisik

Risiko kehilangan data akibat pengaruh fisik cukup tinggi. NAS pada dasarnya adalah sebuah "perangkat" seperti hard disk, sehingga risiko kehilangan data akibat benturan fisik atau kerusakan karena usia lebih tinggi dibandingkan dengan File Server. Jika memilih NAS, maka backup data menjadi sangat penting untuk mengantisipasi risiko kehilangan data.
 

Biaya Awal dan Biaya Tenaga Kerja untuk Implementasi dan Pengoperasian

Implementasi dan pengoperasian File Server membutuhkan biaya awal dan tenaga kerja yang cukup tinggi. File Server tidak hanya sekedar membeli perangkat, tetapi juga membutuhkan perancangan sistem dan pembangunan yang melibatkan tenaga ahli. Selain itu, setelah diimplementasikan, pengoperasian dan perawatan juga membutuhkan pengetahuan khusus, sehingga biaya awal dan biaya tenaga kerja tidak dapat dihindari.

  img
 

Apa yang Dimaksud Dengan File Server Berbasis Cloud?

Sampai saat ini, kita telah membandingkan NAS dan File Server. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga Anda mungkin merasa bingung dalam memilih. Jika demikian, saya sarankan untuk mempertimbangkan "opsi ketiga", yaitu File Server berbasis Cloud, yang lebih sering disebut Cloud Storage.

Berbeda dengan NAS atau File Server yang mengandalkan jaringan internal perusahaan, Cloud Storage (File Server berbasis Cloud) menggunakan jaringan internet untuk beroperasi.

Selain itu, keunggulan lain dari Cloud Storage adalah tidak perlu lagi menyediakan perangkat fisik untuk menyimpan file atau dokumen perusahaan.
 

1. Tidak Perlu Menempatkan Staf Khusus

Penyimpanan pada File Server berbasis Cloud berada di pusat data penyedia layanan Cloud. Oleh karena itu, Anda tidak perlu mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk pemeliharaan penyimpanan. Staf khusus penyedia layanan Cloud memantau secara 24 jam, sehingga Anda dapat merasa aman.
 

2. Dapat Diakses dari Mana Saja 

Berbeda dengan File Server, File Server berbasis Cloud dapat diakses melalui internet, sehingga Anda dapat terhubung dari mana saja. Banyak perusahaan, termasuk perusahaan kecil dan menengah, telah mengadopsi sistem kerja jarak jauh, dan tempat kerja menjadi semakin beragam. Kemampuan untuk berbagi informasi dari luar kantor merupakan keuntungan yang besar.
 

3. Operasi yang Fleksibel

Tingkat kustomisasi File Server memang menarik, tetapi File Server berbasis Cloud juga memungkinkan pembatasan hak akses dan operasi yang fleksibel. Karena banyak penyedia layanan File Server berbasis Cloud, Anda pasti dapat menemukan fitur dan layanan yang sesuai dengan perusahaan Anda.
 

4. Mencegah Ransomware

File Server berbasis Cloud sangat efektif dalam mencegah serangan ransomware.

Ransomware adalah jenis malware jahat yang mengenkripsi data yang dimiliki target secara tidak sah dan meminta sejumlah besar uang tebusan sebagai imbalan untuk memulihkan data. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta laporan media, serangan ransomware di Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Para pelaku serangan ini semakin gencar menargetkan berbagai sektor penting, terutama lembaga pemerintahan, institusi keuangan, dan perusahaan swasta. Akibatnya, tidak hanya kerugian finansial yang besar yang harus ditanggung, namun juga terganggunya layanan publik dan operasional bisnis yang dapat berdampak luas pada perekonomian dan kehidupan masyarakat.

Jika terkena serangan ransomware, hal terpenting untuk meminimalkan kerusakan adalah memulai proses pemulihan sedini mungkin. Untuk itu, backup yang disiapkan sebelumnya sangat penting. Namun, jika data backup disimpan di File Server atau NAS yang terhubung ke jaringan yang sama, ada risiko data backup juga akan terenkripsi jika perangkat terinfeksi ransomware. Sebaliknya, jika Anda membuat backup di File Server berbasis Cloud, Anda dapat merasa lebih aman.
 

  img
 

Kekurangan File Server Berbasis Cloud

 

1. Integrasi Dengan Sistem yang Sudah Ada Menghadapi Banyak Kendala

Salah satu kendala utama yang membuat banyak perusahaan ragu untuk beralih ke Cloud adalah kesulitan dalam mengintegrasikan sistem baru dengan sistem yang sudah ada. Seringkali, integrasi antara sistem Cloud yang baru dengan sistem yang lama tidak berjalan mulus, sehingga menyebabkan proses berbagi data menjadi manual dan justru menurunkan efisiensi kerja.

Namun, masalah ini dapat diatasi dengan melakukan transformasi digital (DX) secara menyeluruh di seluruh perusahaan. Melihat Cloud sebagai peluang, perusahaan dapat melakukan evaluasi ulang terhadap alur kerja dan seluruh sistemnya.
 

2. Risiko Keamanan Meningkat

Karena Cloud File Server menggunakan internet, risiko keamanan akan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan internal yang “tertutup”. Namun, banyak layanan Cloud storage yang sangat fokus pada peningkatan keamanan. Dengan membandingkan berbagai layanan, Anda dapat mengurangi tingkat kekhawatiran terkait keamanan.
 

3. Potensi Biaya Penggunaan yang Tinggi

Salah satu ciri khas Cloud file service adalah biaya implementasi yang lebih rendah dibandingkan dengan File Server. Namun, jika tidak memperhatikan struktur tarif, biaya operasional (biaya penggunaan) dapat menjadi sangat tinggi.

Selain layanan Cloud storage dasar, Anda juga dapat memilih berbagai layanan tambahan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi fitur yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan Anda dan memeriksa dengan cermat isi kontrak agar tidak perlu khawatir tentang biaya.

  img
 

Dengan Menggunakan Filebox dari Cloudmatika, Anda Dapat Berbagi Data dengan Biaya yang Efisien.


Dengan Cloudmatika FileBox, Anda dapat mengedit, mengatur, dan berbagi file serta folder secara tak terbatas dengan pengguna lain melalui tautan web. Semua file Anda disimpan dengan aman di Cloud.

Keamanan data adalah prioritas utama kami. Cloudmatika FileBox dilengkapi dengan fitur otentikasi dua faktor, enkripsi data, pencatatan log, dan penyimpanan di data center bersertifikasi ISO untuk melindungi aset informasi perusahaan Anda dari kebocoran data. Selain itu, kami menggunakan enkripsi AES 256-bit yang sangat kuat dan SSL untuk mengamankan komunikasi antara web server dan browser, sehingga Anda dapat merasa tenang akan keamanan data Anda.

Cloudmatika FileBox menggabungkan kelebihan dari File Server dan NAS. Kami sangat menyarankan Anda untuk mempertimbangkannya.

Mulai dari Rp. 1,600,000 per bulan (untuk paket Standard dengan kontrak tahunan), Anda dapat menikmati penyimpanan sebesar 1 TB dan jumlah pengguna tidak terbatas.

Untuk keamanan yang lebih tinggi, paket Advanced dengan penyimpanan 3 TB dan integrasi WebDAV tersedia dengan harga Rp. 3,800,000 per bulan (untuk kontrak tahunan). Terlebih, pada Cloudmatika FileBox adalah Cloud Storage dengan unlimited users. Jadi, seberapa pengguna yang Anda ingin tambahkan tidak akan dikenakan biaya sama sekali.

Kami juga menawarkan uji coba gratis selama 14 hari agar Anda dapat merasakan sendiri kemudahan penggunaan Cloudmatika FileBox.
Whatsapp Chat Chat Kami Disini