Disaster Recovery Center adalah bagian penting yang melayani upaya pemulihan bencana. Hal ini memungkinkan aset perusahaan dapat dikembalikan setelah bencana terjadi.
Disaster Recovery Center (DRC) adalah fasilitas yang dapat digunakan perusahaan untuk memulihkan infrastruktur pasca bencana. DRC berfungsi untuk menyelamatkan dan menduplikasi data yang tersimpan di Data Center utama.
Ada dua opsi situs DRC yang mendasar, yakni: internal dan eksternal. Sebuah perusahaan menyiapkan dan memelihara situs internal sementara situs eksternal dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia luar.
Apa Itu Disaster Recovery Center?
Sesuai dengan namanya, Disaster Recovery Center (DRC) adalah tempat yang dapat menjalankan segala upaya pemulihan bencana. DRC dapat didirikan dalam suatu perusahaan agar dapat memindahkan peralatan-peralatan di dalamnya setelah mengalami bencana.
Baca Juga:
Pengertian Disaster Recovery serta Langkah, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan Anda
Apa Perbedaan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC)?
DC merupakan lokasi server utama sedangkan DRC adalah lokasi server cadangan yang dapat digunakan jika server utama mengalami pemadaman sementara. Untuk perbedaan lainnya, simak ulasan berikut ini:
1. Definisi
DC adalah ruang fisik yang menampung sistem komputer dan peralatan jaringan untuk mendukung operasi sehari-hari. Sedangkan DRC adalah fasilitas alternatif yang digunakan untuk memulihkan operasi TI saat DC utama tidak tersedia. DRC memiliki salinan aplikasi dan database penting yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
2. Tujuan
DC bertujuan untuk memudahkan pekerjaan atau operasional sehari-hari, sedangkan DRC merupakan situs cadangan untuk mendukung pemulihan operasi jika terjadi kecelakaan atau bencana.
Baca Juga: Disaster Recovery Plan sebagai Solusi Pemulihan Pasca Bencana Bisnis Anda
3. Jenis
Dalam DC, terdapat beberapa jenis yaitu:
- Tingkat 1- Kapasitas dasar dengan UPS.
- Tingkat 2 – Kapasitas redundan dengan pendinginan dan daya.
- Tingkat 3 – Dapat dipelihara secara bersamaan dan komponen apa pun dapat dilepas tanpa memengaruhi produksi.
- Tingkat 4 - Toleran kesalahan terisolasi dari semua jenis kegagalan.
Berbeda dengan DRC, jenis yang dimiliki DRC ialah:
- Cold DR merupakan skema dasar dalam DR (Disaster Recovery dimana pada skema ini system kami akan melakukan backup dan hasil dari backup tersebut dapat anda download dan restore di perangkat yang sama atau pun perangkat lain.
- Warm DR skema ini memungkinkan anda untuk dapat menjalankan kembali hasil backup/instant recovery yang ada pada data center untuk dijadikan sebagai production. Namun perlu dicatat tidak ada proses replikasi dan mirroring pada skema ini dikarenakan system yang dipulihkan berasal dari hasil backup yang dikehendaki akan ditambahkan charge compute point saat disaster terjadi.
- Hot DR dimana Anda tetap dapat menggunakan backup dan melakukan instant recovery namun perbedaannya adalah terdapat mirroring dan replikasi dari system yang ada pada production. Dan pada skema HOT DR cloudmatika dapat disesuaikan dengan topologi atau kondisi Anda.
4. Pembentukan
DC berada pada lokasi fisik atau virtual permanen (terletak di cloud) untuk mendukung operasi TI perusahaan. Lain halnya dengan DRC berada pada lokasi fisik yang bersifat sementara atau dapat berupa lokasi virtual di cloud untuk mendukung operasi bisnis normal selama bencana.
Baca Juga:
Pahami Apa Itu Cloud Computing serta Jenis, dan Fungsinya Bagi Perusahaan
5. Lokasi
DC ada pada On Premises, Co-located outside, atau di dalam cloud. Sedangkan DRC pada Off-Premises, Co-located outside, atau di dalam cloud.
Baca Juga:
Beberapa Perbedaan On Premise dan Cloud Yang Harus Anda Pahami
Mengapa Perusahaan Anda Membutuhkan Discover Recovery Center (DRC)?
Data perusahaan merupakan aset yang sangat penting. Sehingga, data ini harus dilindungi dan dicadangkan agar tetap aman jika terjadi sebuah bencana.
Sebuah perusahaan memerlukan Disaster Recovery Center (DRC) untuk mengamankan data perusahaan. Selain itu, ada alasan lain mengapa perusahaan perlu DRC yang perlu Anda pahami sebagai berikut:
1. Antisipasi Kegagalan Mesin dan Hardware
DRC masih akan diperlukan meskipun perusahaan telah berinvestasi membeli peralatan dan mesin yang canggih. Mesin dan hardware yang canggih dengan menggunakan DRC akan mencegah perusahaan menemukan masalah layanan yang disebabkan oleh fungsionalitas hardware.
2. Antisipasi Akibat Kesalahan Manusia
DRC dapat mencegah kesalahan manusia atau human error. Tentunya hal ini sangat bijak dilakukan jika perusahaan mengantisipasi bencana menggunakan DRC. Perusahaan akan dapat segera memulihkan data menggunakan cadangan, data juga akan kembali seperti semula sebelum terjadinya bencana.
3. Antisipasi Faktor Alam yang Tidak Dapat Diprediksi
Bencana memang tidak dapat dihindari dan tidak dapat diprediksi, sehingga memiliki DRC di banyak lokasi yang secara teoretis aman dari bencana merupakan ide yang baik.
4. Optimalisasi Layanan
Saat ini, pelanggan selalu mengharapkan layanan yang cepat dari sebuah bisnis. Hal ini dapat terwujud jika infrastrukturnya selalu dapat diakses. Memberikan layanan yang sangat baik menggunakan DRC kepada pelanggan akan meminimalisir jika terjadi bencana yang tidak diinginkan.
Begitulah pentingnya membangun DRC dalam perusahaan. Jika tertarik menggunakan DRC yang sudah disediakan oleh Cloudmatika dengan layanan DR yang sesuai dengan kebutuhan Anda, hubungi
Cloudmatika segera dan buatlah perencanaan DRC dengan tepat agar perusahaan Anda dapat berjalan dengan stabil.