By Lukman 21 March, 2017
Apa sih Linux Container?
Linux Container adalah metode virtualisasi sistem operasi-level untuk menjalankan beberapa sistem Linux terisolasi (kontainer) pada host kontrol menggunakan kernel Linux tunggal. Berbeda dengan Virtual Machine (VM), yang menggunakan keseluruhan resource hardware yang ada pada host. Sehingga jika diibaratkan, pada Virtual Machine host langsung menjalankan double sistem operasi sekaligus.
Sebelum menambahkan Linux Container pada Virtual Data Center di Cloudmatika, pastikan anda sudah memiliki akun panel di Cloudmatika. Jika belum, silahkan daftar melalui link berikut ini: https://www.cloudmatika.co.id/?p=4997
Berikut ini adalah cara menambahkan Linux Container pada Virtual Data Center (VDC) di Cloudmatika
Parameter |
Description |
Server Name |
Nama yang akan diberikan untuk server tersebut. Nama Server harus unik tidak boleh sama. Nama dari server bisa mengandung huruf, angka, hyphens dan tidak boleh melebihi 63 karakter. |
Description |
Deskripsi dari Server. |
Backup Schedule |
Schedule untuk melakukan backup server. |
Specify custom hostname |
Menentukan hostname dari server. Anda dapat membuat hostname dengan FQDN contoh: server1.cloudmatika.com atau hanya depannya saja contoh server1. Catatan: Untuk membuat server bisa diakses dari external network , anda harus memilih domain pada kolom Register in domain. Apabila tidak, hanya server dari subnet yang sama saja yang bisa mengakses menggunakan hostname. Sebuah hostname dapat berisikan angka, huruf, hyphens, and titik serta tidak boleh lebih dari 63 karakter. Apabila kolom ini tidak diisi, maka nama yang anda masukkan di field Server Name akan digunakaan sebagai hostname. |
Preset Configurations |
Adalah list konfigurasi yang telah di definisikan sesuai dengan kebutuhan server pada umumnya. Meliputi jumlah Core CPU yang dibutuhkan, CPU Frequency, Disk dan seterusnya, sesuai dengan kebutuhan server yang yang dipilih. |
CPU Cores |
Jumlah CPU pada server |
CPU Frequency |
Besaran CPU power pada server. |
Disk Space |
Jumlah kapasitas Disk dalam gigabytes, yang akan dialokasilkan di server. |
RAM |
Jumlah memory yang akan dialokasikan di server. |
I will manage the OS kernel |
Adalah pilihan dimana anda dapat membuat virtual machine (dengan memilih opsi ini) atau container (biarkan pilihan ini kosong). |
Operating System |
Type operating system yang akan digunakan di server |
Register in domain |
Domain dimana server yang akan dibuat akan terdaftar. Field ini akan memiliki pilihan apabila anda mendaftarkan DNS anda. Apabila anda tidak memilih atau tidak memiliki domain pada pilihan tersebut maka hanya server yang berada di subnet yang sama yang bisa mengakses dengan menggunakan hostname dari server. |
Bandwidth |
Maximum bandwidth dalam Mbps. |
Number of IPv4 addresses |
Jumlah dari alamat IPv4 publik untuk server. Semua server anda sudah memiliki private IPv4 secara otomatis dengan kecepatan sampai dengan 10 Gbps. Semua server anda bisa saling berkomunikasi menggunakan private IP ini namun apabila anda tidak menambahkan IP Publik maka server anda tidak bisa diakses dari internet. |
Allow to configure the network settings from within the server |
Dengan memilih opsi ini, anda dapat melakukan konfigurasi semua network didalam server anda, kecuali IP address. Jika anda tidak memilih opsi ini, maka Cloud Infrastructure akan memberikan konfigurasi secara otomatis. Saat ini, opsi ini hanya bisa dilakukan pada: Linux virtual machine dan container Windows virtual machine |
Estimated Monthly Price |
Total harga yang harus dibayar perbulan untuk konfigurasi yang telah dipilih. Catatan: Harga yang tertera tidak termasuk discount dan harga per unit jika anda menggunakan Business Automation seperti halnya scale up atau scale down sehingga bisa saja terjadi perbedaan dengan harga tertagih yang akan anda terima. |
*Keterangan: Untuk "I will manage the OS kernel" jangan di centang untuk membuat container