Pentingnya Pengelolaan Data Center yang Aman dan Sesuai Regulasi
Untuk memahami mengapa pengelolaan data center menjadi fondasi utama, penting melihat bagaimana sistem ini mendukung semua aktivitas bisnis pembiayaan.
Peran Strategis Data Center Perusahaan Pembiayaan
Data center menjadi tulang punggung operasional karena mempunyai fungsi mengolah, menyimpan, dan mendistribusikan data penting seperti laporan kredit, transaksi pelanggan, penilaian risiko, hingga integrasi layanan digital. Perusahaan perlu mengelola infrastruktur ini dengan disiplin agar proses real-time dan keputusan berbasis data dapat berjalan tanpa gangguan.
Risiko Keamanan dan Kepatuhan Jika Tidak Dikelola dengan Tepat
Tanpa penerapan keamanan yang memadai, perusahaan dapat menghadapi ancaman dari kebocoran data, serangan malware, hingga kerusakan sistem. Risiko ini tidak hanya merugikan sisi operasional, tetapi juga membuka potensi sanksi dari lembaga negara yang mengawasi industri pembiayaan.
Dampak Pelanggaran Data pada Reputasi dan Keuangan
Pelanggaran keamanan dapat memengaruhi keberlanjutan bisnis. Selain potensi denda, proses pemulihan juga menguras sumber daya perusahaan. Yang paling merugikan adalah hilangnya kepercayaan pelanggan, sebuah elemen penting dalam industri pembiayaan.
Baca juga: Peraturan Data Center di Indonesia Regulasi, Standar Keamanan, dan Praktik Terbaik untuk Perusahaan
Kebijakan dan Standar Keamanan Data Center yang Harus Diterapkan
Agar data center dapat beroperasi dengan aman, perusahaan membutuhkan kebijakan dan sistem yang memenuhi standar lokal maupun internasional.
Kebijakan Keamanan Data dan Infrastruktur TI
Agar pengelolaan informasi berjalan konsisten, perusahaan harus memiliki kebijakan keamanan data yang mencakup tata kelola akses, prosedur incident response, mekanisme audit, dan proses pengelolaan risiko. Hal ini selaras dengan prinsip dalam UU No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), yang mewajibkan pihak terkait untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data pribadi.
Dalam regulasi tersebut, perusahaan pembiayaan juga dituntut memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas pengolahan data pelanggan.
Penerapan Standar Internasional dan Regulasi Indonesia
Selain regulasi nasional, perusahaan pembiayaan idealnya mengikuti standar internasional seperti ISO/IEC 27001:2022, yang menjadi acuan global dalam membangun Information Security Management System (ISMS). Standar ini memuat 93 kontrol keamanan yang terbagi dalam empat domain utama: organisasi, sumber daya manusia, keamanan fisik, dan teknologi.
Kontrol tersebut mencakup area penting seperti klasifikasi data, perlindungan terhadap ancaman siber, backup, pemulihan data, hingga pengamanan jaringan. Dengan mengadopsi standar ini, perusahaan dapat membuktikan bahwa operasional data center sudah berjalan sesuai praktik terbaik internasional sekaligus mendukung kepatuhan pada UU PDP.
Penggunaan Teknologi Keamanan Modern
Penerapan teknologi keamanan mutakhir merupakan aspek inti dalam standar regulasi dan ISO 27001. Sistem seperti next-generation firewall, data encryption, Intrusion Detection/Prevention System (IDS/IPS), dan multi-factor authentication menjadi lapisan perlindungan yang mengurangi risiko akses ilegal maupun kebocoran data.
Pendekatan ini juga sejalan dengan kontrol Annex A ISO 27001, seperti A.8 (kontrol akses), A.10 (kriptografi), hingga A.12 (keamanan operasional), yang mendorong perusahaan memastikan setiap aktivitas di data center terlindungi oleh mekanisme deteksi dan pencegahan otomatis.
Pengelolaan Akses dan Otentikasi Pengguna
Kontrol akses yang terukur adalah salah satu elemen penting dalam kepatuhan UU PDP dan standar ISO. Penerapan Role-Based Access Control (RBAC) memastikan hanya individu berwenang yang dapat mengakses data sensitif, sementara sistem otentikasi berlapis mencegah penyalahgunaan identitas.
Selain itu, pengendali data wajib menjaga audit log yang dapat diverifikasi, sehingga setiap aktivitas dapat ditelusuri secara transparan. Mekanisme ini membantu perusahaan memenuhi kewajiban akuntabilitas dan pelaporan jika terjadi insiden keamanan data.
Prosedur Backup dan Disaster Recovery
Untuk menjaga kelangsungan operasional ketika data center perusahaan mengalami gangguan besar, mulai dari kegagalan perangkat keras, ransomware, hingga bencana alam, perusahaan pembiayaan membutuhkan sistem backup otomatis yang konsisten dan strategi disaster recovery yang teruji. Solusi ini memastikan data penting tetap tersedia dan layanan dapat pulih dalam waktu cepat tanpa mengorbankan integritas maupun keamanan data.
Agar proses pemulihan berjalan efektif, perusahaan dapat mengandalkan layanan Disaster Recovery-as-a-Service (DRaaS) seperti Cloudmatika Disaster Recovery. Layanan ini menawarkan replikasi data dengan cepat, failover otomatis, dan infrastruktur cadangan yang siap digunakan kapan saja.
Praktik Terbaik Pengelolaan Data Center untuk Mendukung Operasional Pembiayaan
Untuk memastikan data center mampu mengikuti pertumbuhan bisnis, perusahaan perlu mengadopsi praktik terbaik yang telah terbukti efektif di industri teknologi.
Desain Infrastruktur yang Scalable dan Resilient
Arsitektur yang fleksibel memungkinkan perusahaan meningkatkan kapasitas ketika data bertambah. Sementara itu, desain resilient memastikan layanan tetap berjalan meski terjadi kegagalan pada salah satu komponen.
Penggunaan Cloud dan Hybrid Cloud Secara Aman
Solusi cloud dan hybrid cloud memberikan fleksibilitas dalam memilih data mana yang disimpan di on-premise dan mana yang ditempatkan di cloud. Dengan kontrol akses ketat dan enkripsi, perusahaan dapat memaksimalkan keamanan sekaligus efisiensi biaya.
Pengelolaan Data Pelanggan Secara Etis dan Legal
Perusahaan wajib menjaga transparansi terkait bagaimana data pelanggan disimpan, digunakan, dan dilindungi. Pengelolaan yang etis membangun kepercayaan jangka panjang.
Pengembangan Kebijakan Pengendalian Akses dan Penggunaan Data
Kebijakan yang baik memastikan setiap tindakan di data center dapat dilacak. Kontrol ini penting untuk memastikan integritas sistem dan mencegah penyalahgunaan.
Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan
Karena ancaman siber terus berkembang, perusahaan perlu melakukan peningkatan rutin pada sistem keamanan, prosedur kerja, serta teknologi pendukung data center.
Baca juga: Rahasia Backup yang Efektif, Fokus pada Proses Pemulihan Data
Keamanan Data sebagai Landasan Kepercayaan Nasabah
Keamanan data bukan hanya persyaratan regulasi, tetapi pondasi kepercayaan di industri pembiayaan. Dengan menerapkan aturan data center di perusahaan pembiayaan secara menyeluruh, perusahaan dapat menjaga integritas sistem TI, mematuhi ketentuan lembaga negara, dan melindungi data pelanggan dari ancaman.
Investasi dalam keamanan data dan cloud infrastructure tidak hanya menghindarkan risiko, tetapi juga membuka peluang efisiensi operasional jangka panjang.
Tingkatkan Keamanan Data Perusahaan Bersama Cloudmatika
Dengan memanfaatkan Cloudmatika Cloud Backup yang terintegrasi dengan Cyber Protection, perusahaan mendapatkan perlindungan data yang jauh lebih komprehensif dibanding sekadar penyimpanan biasa. Solusi ini menyediakan backup otomatis, pemulihan cepat, proteksi anti-malware dan anti-ransomware real-time, hingga kemampuan continuous data protection yang menjaga setiap perubahan data penting tanpa jeda.
Ditambah dengan Disaster Recovery yang mampu memulihkan sistem kritikal dalam hitungan menit, Cloudmatika memastikan operasional bisnis tetap berjalan meskipun terjadi insiden seperti serangan siber, kegagalan perangkat, human error, atau bencana. Dengan satu platform terpadu untuk backup, keamanan, dan pemulihan, Cloudmatika memberi fondasi keamanan data yang kuat, efisien, dan sesuai kebutuhan perusahaan modern yang menuntut ketersediaan layanan tanpa kompromi.
Cloudmatika hadir sebagai Cloud Service Provider Indonesia yang menawarkan solusi infrastruktur, jaringan, dan keamanan dengan standar internasional dan mendukung kepatuhan terhadap regulasi nasional.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan free trial selama 14 hari dan rasakan kemudahaannya.