Tahukah Anda apa itu subdomain? Subdomain merupakan salah satu kerangka dari domain. Domain itu sendiri merupakan alamat website atau URL yang biasa Anda masukkan untuk mengunjungi suatu situs. Contoh dari domain seperti
www.google.com, kemudian ada juga
www.facebook.com, dan lainnya.
Masing-masing domain akan terdiri dari 3 kerangka yaitu subdomain, Second-Level Domain (SLD), dan
Top-Level Domain (TLD). Pada artikel kali ini, secara khusus Anda dapat memahami segala informasi mengenai subdomain secara lebih mendalam.
Sebagai informasi tambahan, Anda juga akan mendapatkan informasi singkat mengenai penjelasan dari masing-masing kerangka untuk memahami domain secara keseluruhan. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Subdomain?
Seperti yang telah disampaikan pada pembuka artikel ini, domain terdiri dari tiga kerangka dan salah satunya adalah subdomain. Apa itu subdomain? Subdomain merupakan sebutan untuk bagian depan atau kiri suatu domain.
Contohnya seperti domain
www.google.com, bagian yang dimaksud subdomain adalah bagian “www”. Lalu, bagaimana dengan sisanya? Bagian “Google” disebut dengan Second-Level Domain dan bagian “.com” termasuk ke dalam Top-Level Domain.
Dari contoh di atas, apakah Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan subdomain? Pengertian subdomain sangatlah mudah sekali untuk dipahami, bukan? Intinya, dalam setiap domain, bagian paling kiri dari alamat URL termasuk ke dalam subdomain.
Baca Juga:
Apa itu Domain?
Apa Saja Jenis Subdomain?
Subdomain memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan masing-masing fungsinya. Apa saja jenis-jenis subdomain? Berikut ini, setidaknya ada 7 jenis subdomain yang mungkin paling sering Anda jumpai ketika mengunjungi SERP (Search Engine Result Page) Google.
1. Blog
Subdomain “www” memang paling sering ditemukan di alamat website pada umumnya. Namun, Anda juga pasti sudah sering menemukan subdomain jenis blog yang berisikan informasi seputar tips, trik, hingga ulasan-ulasan singkat yang ditulis oleh pemilik website.
2. Info
Sebuah situs dapat ditujukan hanya untuk menyajikan informasi seputar produk atau jasa yang akan dijual hingga informasi mengenai suatu brand. Di dalam website yang menggunakan subdomain info, Anda dapat menemukan seluruh informasi yang biasa dibutuhkan atau ingin diketahui oleh pengunjung website.
3. News
Ketika mengunjungi sebuah website, Anda pasti melihat ada subdomain “news”, bukan? Contohnya seperti
news.detik.com. Website dengan subdomain news ditujukan untuk menyajikan seluruh informasi terbaru yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Melalui website ini, Anda bisa mendapatkan berita terbaru seputar hal yang baru saja terjadi dalam hitungan detik, berdasarkan dengan situasi atau kondisi yang sedang berlangsung. Dapat dikatakan bahwa subdomain news menjadi salah satu subdomain yang paling cepat dalam melakukan pembaruan pada website mereka.
4. Store
Bagi Anda yang ingin menggunakan website untuk keperluan berdagang maka dapat langsung menggunakan subdomain yang berjenis store. Biasanya, subdomain ini digunakan oleh perusahaan yang ingin membuat anak website yang dikhususkan untuk berjualan. Jadi, website utama yang mereka miliki hanya difokuskan untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan suatu perusahaan atau brand saja.
5. FAQ
FAQ atau yang kepanjangannya merupakan Frequently Asked Questions termasuk ke dalam salah satu jenis subdomain yang cukup sering digunakan oleh perusahaan atau brand. Fungsi dari subdomain ini adalah untuk menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan oleh para pelanggan.
Apabila Anda memiliki bisnis yang bergerak di bidang penjualan, ada baiknya untuk membuat website dengan subdomain FAQ. Fungsinya untuk membantu pelanggan menemukan jawaban yang mereka butuhkan ketika ingin melakukan pembelian atau mencari informasi terkait suatu produk.
6. Contact
Ke mana pelanggan dapat mencari atau menghubungi Anda? Untuk mencari informasi mengenai segala data diri yang berhubungan dengan perusahaan, Anda dapat membuat subdomain contact. Melalui subdomain ini, pelanggan bisa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan jika ingin menghubungi maupun mengunjungi perusahaan atau store Anda.
7. id./en.
Ada beberapa website yang menggunakan subdomain bahasa seperti id. yang berarti singkatan dari Indonesia dan en. yang merupakan singkatan dari english. Subdomain ini menunjukkan bahwa website tersedia dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.
Baca Juga:
Domain ID: Pengertian, Jenis, dan Kelebihannya
Apa Fungsi Subdomain?
Anda perlu menggunakan subdomain sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Penggunaan subdomain tidak dapat asal atau dilakukan secara general di mana Anda hanya menggunakan subdomain “www”.
Mengapa Anda harus memilih subdomain yang tepat? Apa fungsi subdomain? Berikut ini beberapa fungsinya yang perlu Anda pahami.
1. Membuat Website dengan Fungsi Khusus
Anda dapat membuat nama subdomain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan website perusahaan Anda. Apabila Anda membutuhkan website untuk berjualan maka dapat langsung menggunakan subdomain “store”. Jika website memiliki bagian khusus untuk menyajikan konten, maka Anda dapat menggunakan subdomain “blog”.
Penggunaan subdomain dengan masing-masing fungsinya akan membantu Anda untuk lebih fokus dalam melakukan optimasi website sehingga dapat menghasilkan traffic yang tinggi. Pengguna internet pun juga akan lebih mudah dalam mengenal maksud dari isi website Anda.
2. Mengoptimalkan Website Ke Dalam Tampilan Mobile
Tampilan website yang Anda lihat pada layar komputer tentu akan berbeda dengan yang dilihat pada tampilan mobile. Apabila website Anda memiliki tampilan yang kurang baik melalui mobile atau memiliki waktu loading yang terlalu lama, maka website tersebut perlu dioptimasi kembali dan menggunakan subdomain “m” yang berarti singkatan dari mobile.
3. Menjangkau Pasar yang Lebih Luas Di Dunia Digital
Penggunaan subdomain juga berfungsi untuk menjangkau pasar yang lebih luas di dunia digital. Bagaimana bisa? Hal ini dikarenakan pengguna internet dapat langsung mencari informasi mengenai perusahaan Anda hanya dalam satu sentuhan di dunia maya saja.
Anda juga dapat meraih pasar global dengan menggunakan subdomain untuk dua bahasa atau lebih. Pengguna internet dari negara mana pun pada akhirnya dapat memahami maksud dan isi dari website perusahaan Anda.
Kapan Harus Menggunakan Subdomain?
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah dalam membuat website perusahaan harus menggunakan subdomain yang berbeda-beda. Jawabannya adalah tergantung dengan kebutuhan Anda.
Untuk memahami apa yang dibutuhkan, Anda perlu memahami waktu yang tepat dalam menggunakan subdomain sebagai berikut:
1. Membagi Target Market
Apakah Anda memiliki banyak target market yang ingin dituju karena beragam variasi produk yang ditawarkan kepada pasar? Maka gunakanlah subdomain untuk membantu Anda dalam membagi target market pengguna internet yang mengunjungi website tersebut.
2. Meningkatkan User Experience dari Berbagai Tipe Device
Internet dapat diakses oleh berbagai tipe device, namun tidak semua website sudah memiliki kompatibilitas yang baik untuk menyesuaikan dengan berbagai tipe device tersebut. Solusinya, Anda dapat menggunakan subdomain untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3. Melakukan A/B Testing
Website harus selalu di-update dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user saat ini. Agar website Anda masih dapat diakses bersamaan dengan maintenance, maka dapat menggunakan subdomain untuk melakukan A/B testing.
Apa Kelebihan Subdomain?
Subdomain menawarkan berbagai kelebihan bagi website Anda. Berikut adalah kelebihan-kelebihan subdomain yang dapat Anda rasakan:
1. Tidak Mengeluarkan Biaya Tambahan
Untuk membuat subdomain, Anda tidak akan dikenakan biaya sepeserpun. Hal ini juga akan berlaku ketika Anda akan membuat subdomain berbeda lainnya.
2. Nama Subdomain Bisa Disesuaikan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda dapat menyesuaikan nama subdomain sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, Anda bisa mengatur struktur website dengan lebih rapih dan mudah.
3. Akan Memiliki Fitur yang Serupa Dengan Domain Utama
Subdomain yang Anda buat nantinya akan memiliki fitur yang serupa dengan domain utama. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot lagi menginstal plugin atau lainnya ketika membuat subdomain.
Apa Perbedaan Domain dan Subdomain?
Apakah sejauh ini Anda sudah memahami apa itu subdomain? Lalu, sudahkah Anda memahami perbedaan domain dan subdomain? Pada poin pembahasan berikutnya, Anda dapat membaca kesimpulan mengenai perbedaan subdomain dan juga domain untuk lebih jelasnya.
1. Perbedaan Fungsi
Domain merupakan keseluruhan dari alamat URL sedangkan subdomain hanyalah satu bagian dari keseluruhan domain. Oleh karena itu, subdomain membutuhkan domain dan tidak dapat berdiri sendiri.
2. Perbedaan Biaya yang Dikeluarkan
Anda tidak membutuhkan biaya apa pun untuk menggunakan subdomain. Akan tetapi, untuk keseluruhan domain mulai dari SLD dan TLD, Anda memerlukan biaya berlangganan yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan website itu sendiri.
Baca Juga:
3 Syarat Domain Co Id serta Biayanya
3. Perbedaan SEO
Website memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil SEO. SERP tidak hanya melihat ke dalam isi artikel saja, namun juga subdomain dari website Anda. Apabila Anda menggunakan subdomain yang tepat, maka performa SEO akan dinilai baik. Untuk penggunaan domain secara keseluruhan tidak akan berdampak pada performa SEO website tersebut.
Sekarang Anda sudah mengerti apa itu subdomain serta fungsinya, bukan? Pastikan Anda menggunakan subdomain yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, gunakan juga cloud server yang tepat untuk mengoptimalkan performa website Anda.
Apabila website Anda memiliki performa yang kurang baik, silakan hubungi
Cloudmatika sekarang juga. Kami akan membantu segala hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa website Anda dengan menggunakan salah satu layanan terbaik yaitu
Cloud Virtual Private Server.